My Blog

Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Sabtu, 27 September 2014

10 Tips Merawat Rambut Sehat Berkilau


Terkadang karena terlalu sibuk dengan pekerjaan atau urusan rumah tangga, Anda tak punya waktu untuk merawat rambut. Padahal, rambut adalah mahkota setiap wanita yang penting untuk menambah rasa percaya diri Anda.

Berikut tip yang perlu diperhatikan untuk menjaga kilau rambut Anda:
1.        Trim atau rapikan rambut 4-6 minggu sekali untuk membuang ujungnya yang kering dan pecah-pecah. Hal ini juga agar potongan rambut tetap terjaga.
2.        Gunakan sampo khusus untuk rambut yang diwarnai. Hindari menggosok rambut terlalu keras saat keramas, dan minimalkan penggunaannya. Misalnya keramaslah 2-3 hari sekali.
3.        Gunakan conditioner khusus untuk rambut dicat. Fokuskan pada bagian ujung rambut dan bilas hingga bersih.
4.        Gunakan sisir bergerigi jarang untuk meminimalkan kerusakan rambut.
5.        Gunakan hair dryer hanya saat rambut hampir kering. Semakin panas dan lama Anda menggunakanhair dryer, akan menambah risiko rusaknya kutikel rambut.
6.        Gunakan hair dryer dan sisir saat menata rambut, hindari hot roller dan curling iron.
7.        Minimalkan penggunaan produk styling, seperti mousse, gel dan hair spray, karena dapat memudarkan kilau rambut.
8.        Hindarkan rambut dari zat kaporit. Misalnya sebelum berenang basahi dulu rambut. Setelah usai berenang, bilaslah sebersih mungkin. Hindari juga sinar matahari langsung.
9.        Jangan lakukan pelurusan atau pengeritingan setelah rambut dicat, karena proses kimia yang berulang-ulang akan menyebabkan kerusakan fatal pada rambut.
10.    Gunakan produk-produk perawatan untuk mencegah rambut rontok, misalnya vitamin atau serum khusus untuk menguatkan akar rambut.

Sumber :


JENIS-JENIS KUCING PERSIA YANG ADA DI INDONESIA

Kucing persia adalah ras kucing yang paling tua yang pernah di ketahui  oleh manusia. Asal muasal dari Kucing persia ini tidaklah jelas, karena banyak sumber yang bertentangan dan berbeda antara sumber yang satu dengan sumber yang lainnya. Namun banyak yang meyakini bahwa kucing ini sesuai namanya berasal dari daerah Persia ( sekarang Iran ) dan turki. Kucing Persia sangat populer di indonesia karena kucing ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para pecinta hewan terutama pecinta kucing.
Berikut merupakan Jenis-jenis kucing persia yang populer di kalangan masyarakat indonesia :
1.      Kucing Persia Medium

Sesuai namanya kucing persia jenis ini, memiliki bentuk tubuh yang sedang-sedang saja, tidak kurang dan tidak lebih. Contohnya bentuk hidung yang tidak terlalu panjang dan bulu yang tidak terlalu panjang. Namun ada juga kucing persia yang memiliki bulu yang relatif [anjang namun masih di kategorikan kedalam jenis Kucing Persia Medium.
2.      Kucing Persia Himalayan

Kucing Persia Himalayan adalah jenis kucing yang paling menonjol, karena akan sangat mudah membedakan kucing Persia Himalayan dengan kucing persia lainnya. Ciri khas dari Kucing Persia Himalayan adalah warna hitam pada daerah sekitar telinga, daerah mata dan pada kaki-kaki kucing sedangkan warna selain pada daerah tersebut adalah putih.
3.       Kucing Persia Flatnose

Darinamanya saja sudah cukup jelas, Kucing Persia Flatnose memiliki hidun yang bisa di bilang agak pesek dibanding jenis kucing persia lainnya. Memiliki bentuk tubuh yang cukup gemuk dan wajah yang relatif bulat
4.      Kucing Persia Peaknose


Kucing Persia Peaknose merupakan kucing yang paling populer di indonesia. Kucing ini banyak di minati oleh pecinta hewan karena jenis kucing ini sering di ikutkan kedalam perlombaan antar kucing.  C irikhas dari kucing ini adalah bentuk tumbuh yang gembul dan hidung yang lebih pesek di banding kucing Persia jenis flatnose membuat kucing ini merajai pasaran indonesia karena kucing persia peaknose sangat menarik dan menggemaskan.

Sumber : http://binatang.net/jenis-jenis-kucing-persia-yang-populer-di-indonesia/#prettyPhoto

Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi

1.        Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dpilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. Agar segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut :
1)   Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati.
2)  Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
3)      Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya.
4)      Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya.

a.       Segmentasi dan Kepuasan Konsumen
Menurut Philip Kotler dalam bukunya Principle of Marketing, kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Kepercayaan konsumen merupakan hal yang ingin di dapat setiap perusahaan dari para konsumennya.
Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 : 
1) Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
2) Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat   tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah
Menurut Fandy Tjiptono (1997:35), metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen dapat dengan cara :
o  Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan
o  Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang dirasakan.
o  Responden diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan yang mereka sarankan
o  Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahan dalam masing-masing elemen.

b.      Segmentasi dan Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini.
Hubungan antara kepuasan pelanggan dan profitabilitas sangatlah erat. Studi yang menunjukkan hal ini, terutama sepanjang dekade 80-an dan awal 90-an sudah sangat banyak. Secara logikapun, pelaku bisnis juga dengan mudah meyakini adanya hubungan antara dua hal ini.

c.       Penggunaan Segmentasi Pasar Dalam Penetapan Strategi Pemasaran
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
§  Measurable :Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
§  Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
§  Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
§  Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
§  Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.

Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
1)  Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2)  Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.

2.        Rencana Perubahan
a)      Analisis konsumen dan kebijakan social
Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut:
a)  Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.
b)  Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
c)      Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.
d)  Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
e)   Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.
Analisis kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut:
o  Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.
o  Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.
o    Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
b)      Perubahan struktur pasar konsumen
1. Pasar Persaingan Sempurna
2. Pasar Monopolistik
3. Pasar Oligopoli
4. Pasar Monopoli

Sumber :



Jumat, 26 September 2014

PERILAKU KONSUMEN

1.          Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen?
Menurut John C. Mowen dan Michael Minor mendefinisikan perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk,jasa dan pengalaman serta ide-ide.
Menurut Lamb, Hair dan Mc.Daniel menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk.(Rangkuti,2002:91)
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard, menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini
Perilaku konsumen dapat diartikan sebagai studi tentang proses pengambilan keputusan oleh konsumen dalam memilih, membeli,memakai serta memanfaatkan produk,jasa,gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat konsumen.

2.          Pemikiran yang benar tentang konsumen
·         Konsumen adalah RAJA
·         Motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian.
·         Perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasif yang menghadapi konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan dengan maksud tertentu.
·         Bujukkan dan pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara sosial asalkan pengamanan hukum, etika, dan moral berada pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi. 
Bila ke empat premis ini diabaikan, konsekuensinya hampir selalu negatif. Kami memberikan contoh dari hasil pemikiran yang benar maupun yang salah mengenai konsumen. Kami lebih jauh mendemonstrasikan bahwa penelitian konsumen, bila ditanggapi dan ditafsirkan dengan benar, memberikan masukan yang esensial untukstrategi pemasaran yang baik dalam organisasi yang mencari laba maupun yang tidak mencari laba. Akhirnya, penelitian juga berfungsi sebagai basis untuk pendidikan dan perlindungan konsumen, dan melengkapi informasi yang penting untuk keputusan kebijakkan umum.

3.          Penelitian konsumen sebagai suatu bidang yang dinamis
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap konsumen, kelompok konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tampat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.

Sumber :