My Blog

Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Senin, 09 November 2015

Kasus-Kasus yang Terjadi Dalam Teori Ethical Egoism & Teori Relativisme

Ethical Egoism
Teori Ethical Egoism, Teori ini hanya melihat diri pelaku sendiri, yang mengajarkan bahwa benar atau salah dari suatu perbuatan yang dilakukan seseorang, diukur dari apakah hal tersebut mempunyai dampak yang baik atau buruk terhadap orang itu sendiri. Apa dampak perbuatan tersebut bagi orang lain, tidak relevan, kecuali jika akibat terhadap orang lain tersebut akan mengubah dampak terhadap pelaku yang bersangkutan.

Contoh Kasus Ethical Egoism
PERKEMBANGAN MODUS OPERANDI PERJUDIAN TOTO GELAP (TOGEL) SEBAGAI TREND PERKEMBANGAN KEJAHATAN DI MASYARAKAT
Fakta-fakta bahwa peredaran perjudian toto gelap di kalangan masyarakat sudah ada sejak dulu, kala itu perjudian toto gelap masih berkedok kupon undian sumbangan sosial berhadiah. Para pelaku penjual kupon toto gelap menjual kupon dengan cara mendatangi langsung pembeli angka-angka tafsir mimpi baik di rumahnya maupun ditempat-tempat berkumpul lainnya. Bila ada pembeli angka yang membeli kupon angka kemudian dicatat dalam buku rekapan. Bila angka-angka sudah terkumpul kemudian direkap selanjutnya disetorkan kepada bosnya (atasan pengecer disebut pengepul). Cara yang digunakan (modus operandi) masih sangat sederhana atau konvensional. Kala itu pelaku penjual toto gelap pada umumnya dilakukan oleh seorang laki-laki yang tidak memiliki pekerjaan tetap.
Seiring dengan perkembangan jaman dan peradaban manusia, saat ini dunia serba modern dan canggih. Perjudian toto gelap pun modusnya mengikuti perkembangan jaman. Saat ini modus operandi perjudian toto gelap yang digelar adalah menggunakan sarana yang lebih canggih yaitu menggunakan sarana handphone. Angka-angka dipesan oleh pembeli melalui pesan singkat (SMS) kepada penjual. Para pembeli dan penjual tidak bertemu langsung saat transaksi. Pembayarannya dapat dilakukan waktu berikutnya sesuai kesepakatan antara penjual dan pembeli. Pelakunya tidak hanya laki-laki saja tetapi kaum perempuan pun saat ini ikut menjalankan aktivitas tersebut. Mereka (para pelaku penjual togel) tahu bahwa perbuatannya itu merupakan pelanggaran hukum. Tetapi karena aktivitas menjual togel tersebut dapat mendatangkan untung yang besar dan cepat, para pelaku tidak peduli dengan ancaman hukum yang ada. Bahkan ada yang pernah keluar masuk penjara dalam kasus yang sama mengulangi perbuatan yang sama.  Tetapi pelaku tidak jera dengan perbuatannya. Hal ini disebabkan oleh faktor pendorong yang menyebabkan pelaku mengulangi perbuatannya. Hasil pemeriksaan dalam BAP pelaku bahwa keuntungan yang pelaku peroleh dari menjual togel untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bila dilihat dari perbandingan fakta tersebut diatas menurut pandangan penulis bahwa “modus operandi perjudian togel mengalami trend perkembangan kejahatan di masyarakat”. Bila dikaji dengan pendekatan teori Starin dari Robert K. Merton, yang dikutif oleh Topo Santoso dan Eva Achjani Zulfa yang intinya bahwa pada dasarnya masyarakat penggemar perjudian togel terutama pelaku penjual adalah masyarakat yang patuh hukum. Mereka tidak mau melakukan suatu perbuatan yang melanggar hukum. Mereka tahu jika mereka melakukan pelanggaran hukum, maka mereka akan terkena sanksi hukum itu sendiri. Namun karena kondisi yang mendesak akibat kebutuhan hidup sehari-hari yang harus dipenuhi, sementara kesempatan untuk berusaha yang legal tidak ada peluang/kesempatan atau tidak memungkinkan sehingga mereka terpaksa melakukan perbuatan yang menyimpang. Dalam kasus ini, kondisi masyarakat berada dalam posisi yang tidak stabil dimana tidak ada keseimbangan antara tujuan dengan sarana yang ada. Dalam artian bahwa masyarakat menginginkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari yaitu pekerjaan yang dapat menjamin kelangsungan hidupnya secara berkesinambungan, tetapi lapangan pekerjaan itu tidak mencukupi untuk semua masyarakat yang ada sehingga terjadilah penyimpangan yang terpaksa. Keadaanlah yang memaksa masyarakat melakukan penyimpangan tersebut.
Dalam hukum bisnis perbuatan yang dilakukan oleh pelaku penjual togel dapat diasumsikan sebagai Ethical Egoism, perbuatannya hanya melihat diri pelaku sendiri, yang mengajarkan bahwa benar atau salah dari suatu perbuatan yang dilakukan seseorang, diukur dari apakah hal tersebut mempunyai dampak yang baik atau buruk terhadap orang itu sendiri. Apa dampak perbuatan tersebut bagi orang lain, tidak relevan, kecuali jika akibat terhadap orang lain tersebut akan mengubah dampak terhadap pelaku yang bersangkutan. Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh pelaku penjual togel tersebut menimbulkan dampak hukum terhadap dirinya sendiri.

Relativisme
Teori ini berpendapat bahwa etika itu bersifat relatif, jawaban dari etika itu tergantung dari situasinya. Dasar pemikiran teori ini adalah bahwa tidak ada kriteria universal untuk menentukan perbuatan etis. Setiap individu mempunyai kriteria sendiri-sendiri dan berbeda setiap budaya dan negara.
Relativisme dalam sudut pandang Islam Ajaran Al-Quran penuh dengan kaitan antara keimanan dan moralitas. Islam mengembangkan ilmu-ilmu astronomi, kimia dan matematika.

Contoh Kasus Relativisme
Sebuah pengusaha muslim yang merintis usaha dalam bidang jasa EO umroh dan haji ke tanah suci, pengusaha tersebut mendirikan usaha tersebut atas dasar usaha mandiri, karena merasa bahwa usaha bisnis yang ia rintis adalah hasil jerih payahnya sendiri, kemudian ia lupa kalau bisnis yang ia geluti adalah sebagian dari ibadah yang tujuannya tak lain adalah untuk mengharap ridho Nya dan ia pun merasa bahwa tak ada campur tangan Nya dalam usaha bisnisnya tersebut.
Usaha bisnis pengusaha tersebut berkembang pesat, dan omsetnya pun terus meningkat, akan tetapi hal itu bertolak belakang dengan pelayanan yang ia berikan. Merasa usahanya sudah banyak pelanggan, ia mulai mengabaikan kepuasan pelanggan jasa usahanya. Biaya naik tinggi akan tetapi pengusaha tersebut justru memilih pesawat yang murah tanpa memperhatikan kelayakan dan fasilitas yang ada, penyediaan hotel yang murah serta jaraknya tempuh yang jauh dari pusat kegiatan, catering makan yang sering terlambat, pelayanan kesehatan kurang diperhatikan, keterlambatan pemberangkatan, dan berbagai masalah muncul secara bergantian dan terus menerus.
Masalah yang sangat cepat muncul ternyata ditanggapi biasa oleh managemen pengusaha muslim tersebut, ketika salah satu rekan pengusaha muslim yang sedang mencoba merintis usaha yang sama kemudian mengetahui dan memberikan masukan masukan serta saran kepada pengusaha tersebut kemudian justru ditanggapi dingin dan menganggap rekan bisnisnya tersebut iri dengan kemajuan usahanya tersebut, tak jarang ia justru memaki dan mencoba merebut langganan rekannya tersebut dengan cara cara yang kurang etis.
Selang beberapa lama akhirnya rekan rekan bisnisnya pun gerah dengan kelakuan pengusaha muslim tersebut, akhirnya mereka sepakat untuk membuka kedok pengusaha tersebut dan akhirnya usaha yang berkembang pesat tadi kehilangan banyak pelanggannya dan sedikit demi sedikit pengusaha tersebut mengalami kebangkrutan.

Sumber :