My Blog

Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Rabu, 23 Januari 2013

IBD BAB 1 - 3


       I.            TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR

1.1   IBD sebagai bagian dari MKDU
MKDU yang merupakan singkatan dari Mata Kuliah Dasar Umum adalah mata kuliah yang sangat umum dan wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa di perguruan tinggi. MKDU terdiri dari 6 matakuliah diantaranya agama, pancasila, kewiraan, ilmu alamiah dasar, ilmu social dasar, ilmu budaya dasar.
Tujuan dari MKDU ini pun yaitu diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa, dan untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan-kenyataan sosial yang  timbul di dalam masyarakat.

1.2  Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah dalam bahasa Inggris “the Humanities”.  Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diharapkan mahasiswa akan memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai latarbelakang kebudayaan Indonesia.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :

1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ).
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan.  Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 1005 benar dan 1005 salah
2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) .
ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3.Pengetahuan budaya ( the humanities )
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.

1.3  Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar yaitu merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. IBD juga sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain, dirinya sendiri dan alam sekitarnya. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat:
1. Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.  Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4. Menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan demikian, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.
                                                                                       
1.4  Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bias dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Melihat kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.
Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1.      Manusia dan cinta dan kasih
2.      Manusia dan keindahan
3.      Manusia dan penderitaan
4.      Manusia dan keadilan
5.      Manusia dan pandangan hidup
6.      Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
7.      Manusia dan kegelisahan
8.      Manusia dan harapan

    II.            MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

2.1  Manusia
Sebenarnya ada banyak sekali unsur-unsur yang membangun manusia, namun dari sekian banyak unsur-unsur itu, di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi. yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Ada dua pandangan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
1.      Manusia itu terdiri atas empat unsur yang saling berkaitan
a. Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak, dapat diliat, dapat difoto, dapat dilihat dan menempati ruang dan waktu
b. Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
c. Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
d. Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran akan diri sendiri
2.     Manusia sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :
1. Id yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak     tampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
2. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan udua tahun.
3. Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.




2.2 Hakekat Manusia
            Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling tinggi dan paling beradab di bandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia pun tidak dapat hidup sendiri, manusia membutuhkan bantuan manusia lainnya untuk dapat berinteraksi dan bertahan hidup.

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibanding makhluk lainnya karena memiliki kelebihan yaitu, nafsu (sifat dasar yang dimiliki iblis), taat dan patuh (sifat dasar yang dimiliki malaikat), akal fikiran (sifat keistimewaan manusia). Ketiga hal tersebut merupakan kelebihan yang dapat membuat manusia memiliki kedudukan yang tinggi di hadapan-Nya jika manusia itu mampu mengatur dan memposisikan ketiga hal tersebut sebagaimana mestinya. Itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.

2.3                                                             Kepribadian Bangsa Timur   
      Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal memiliki kepribadian sangat baik, ramah, sopan, santun, saling tolong menolong dan dalam berpakaian pun bangsa timur tergolong sopan. Mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi. Ini sangat berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang cenderung individualis dan egois dalam kehidupan bermasyarakat.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaMVRYGz5c94CU_N3maL52COUKfqE4Obd7PH3cJzdm_dnJ8ajF9Zwc7Ygziianpl_XVLAUW1FzVTFhetaE2MeIRlGx9Yq00I0W0KMk7JMey39qBFNONiV6ZMrwBHyOwPOx4Da7r1Qk7W0/s1600/bagan.jpg
Nomor 0      :lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
Nomor 1      :lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal.
Nomor 2      :lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Nomor 3      :lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan.
Nomor 4      :kesadaran yang dinyatakan. manusia mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor 5      kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya.
Nomor 6      :Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
Nomor 7      :daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. 

2.4  Pengertian Kebudayaan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi secara terus menerus dan turun temurun yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi system idea tau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Kebudayaan menurut para ahli yaitu :
·        Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain.
·        Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
·        Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
·        Menurut Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

2.5  Unsur-Unsur Kebudayaan
1.      Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa adanya sang pencipta yang membuat kita memeluk satu agama berdasarkan kepercayaannya masing-masing serta melakukan hal-hal yang bersifat keagamaan.
2.      Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Meskipun manusia merupakan makhluk yang paling sempurna, namum manusia tetap memiliki kelemahan/kekurangan, oleh karena itu mereka bersatu dan melakukan kerjasama dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan bersama.
3.                                                                                      Sistem Pengetahuan
Suatu system yang tercipta karena manusia memilki akal dan pikiran yang berbeda dalam menangkap atau memahami sesuatu sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang beberda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
4.      Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
Tercipta karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih. Oleh karena itu manusia mencari pekerjaan atau mata pencaharian untuk memenuhi segala kebutuhan dan keinginannya.
5.      Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang-barang dan sesuatu yang baru dan berkembang dari masa ke masa agar dapat memenuhi kebutuhan hidup.
6.      Bahasa
Sesuatu yang berawal dari sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa inggris.
7.      Kesenian
Manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan, baik itu dalam bentuk lukisan, suara, benda, tarian dll.

Perbedaan kebudayaan dalam dua bentuk wujud yaitu :
1)      Kebudayaan material
Kebudayaan material mencakup semua ciptaan masyarakat yang nyata. Ciptaan itu dapat berupa barang seperti: televise, pesawat terbang, mobil, stadion olahraga, gedung pencakar langit, rumah dll.
2)      Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diturunkan atau diwariskan dari generasi ke generasi seperti: dongeng, cerita rakyat, lagu atau tari tradisional.

2.6  Wujud Kebudayaan
Menurut J.J Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1)      Gagasan (wujud ideal)
Wujud ideal adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak (tidak dapat diraba atau disentuh). Wujud kebudayaan ini terletak di dalam pemikiran warga masyarakat.
2)      Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering disebut dengan system social. Sistem social ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi antara satu sama lain menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
3)      Artefak (karya)
Artefak adalah bentuk kebudayaan fisik yang merupakan hasil karya dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.

      Dalam kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu dengan wujud kebudayaan yang lainnya tidak dapat dipisahkan, mereka saling berkaitan. Contohnya: wujud kebudayaan ideal mengatur dan member arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

2.7 Orientasi Nilai Budaya
      Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia ini. Nilai kebudayaan antar yang satu dengan yang lainnya pada dasarnya pasti berbeda-beda tetapi begitu banyak kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan antara satu dengan yang lainnya. Jika dilihat dari masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.

      Lima masalah dasar dalam hidup yang menentukan orientasi nilai budaya manusia (kerangka kluckhohn):
·           Hakekat hidup
1)      Hidup itu buruk
2)      Hidup itu baik
3)      Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus berikhtiar agar hidup menjadi baik
4)      Hidup adalah pasrah terhadap takdir yang telah ditentukan
·           Hakekat karya
1)      Karya itu untuk  menafkahi hidup
2)      Karya itu untuk kehormatan
·           Persepsi manusia tentang waktu
1)      Berorientasi kepada masa kini. Apa yang dilakukan hari ini hanya untuk hari ini dan besok. Orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi pada masa kini pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk setiap harinya.
2)      Berorientasi kepada masalalu. Masa lalu memang bagus untuk dijadikan pembelajaran dan acuan untuk masa yang akan datang.
3)      Berorientasi kepada masa depan. Manusia yang berfikiran jauh ke depan pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pemikirannya lebih matang tentang apa yang harus dilakukannya pada masa yang akan datang.
·        Pandangan terhadap alam
1)      Manusia tunduk kepada alam yang dasyat.
2)      Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam
3)      Manusia berusaha menguasai alam
·        Hubungan manusia dengan manusia
1)      Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, berjiwa gotong-royong.
2)      Orientasi vertical, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintahkan dan memimpin.
3)      Individualisme, menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri.

2.8 Perubahan Kebudayaan
      Pengertian perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidaksesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Ada factor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan :
Ø      Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi (kebudayaan material). Adanya individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda, dan ada pula individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur perubahan, terutama generasi yang kolot.
Ada juga factor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan:
1)      Faktor intern
§         Perubahan Demografis
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sector kehidupan, contohnya bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persediaan kebutuhan pangan, sandang dan papan.
§         Konflik social
Konflik social yang terjadi dalam masyarakat dapat menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat tersebut. Contohnya konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasi konflik tersebut sebaiknya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat daerah tersebut dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
§         Bencana alam
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempengaruhi perubahan kebudayaan. Contohnya saat terjadinya bencana alam seperti bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi, masyarakat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, maka di tempat yang baru itulah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya yang baru di tempat tersebut sehingga terjadi proses asimilasi
§      Perubahan lingkungan alam
Perubahan ini dapat mengubah kebudayaan, hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat. Ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan alam contohnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan.
2)                  Faktor ekstern
§            Perdagangan
Indonesia merupakan persinggahan pedagang-pedagang besar, hal ini disebabkan karena indonesi terletak pada jalur perdagangan Asia Timur dengan India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada.
§            Penyebaran agama
Masuknya unsur-unsur agama seperti Hindu, Islam, kristen  dari Negara luar, demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui penyebaran agama tersebut.
§            Peperangan
Datangnya bangsa barat ke Indonesia umumnya tidak disukai oleh masyarakat Indonesia sehingga menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsur-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.

2.9 Kaitan Manusia dan Kebudayaan
      Hubungan antara manusia dan kebudayaan secara sederhana adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan sebagai objek yang dilaksanakan oleh manusia. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia yang merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun temurun dari generasi ke generasi. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu:
·        Sebagai penganut kebudayaan
·        Sebagai pembawa kebudayaan
·        Sebagai manipulator kebudayaan
·        Sebagai pencipta kebudayaan
Berikut ini merupakan contoh tentang hubungan antara manusia dan kebudayaan:
1)      Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2)      Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3)      Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4)      Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5)      Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
      Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialegtis, maksudnya adalah saling terkait satu dengan yang lainnya. Proses dialegtis ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu:
1)      Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2)      Obyektivasi, yaitu proses dimana manusia menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3)      Internalisasi, yaitu proses dimana manusia sergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

 III.                              Konsepsi Ilmu Budaya

3.1        Pendekatan Kesusastraan
   Secara etimologis kata sastra berasal dari bahasa sansekerta, dibentuk dari akar kata sas- yang berarti mengarahkan, mengajar dan member petunjuk. Akhiran –tra yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk. Secara harfiah kata sastra berarti huruf, tulisan atau karangan. Kata sastra ini kemudian diberi imbuhan diawal kata su- (dari bahasa jawa) yang berarti baik atau indah, yaitu baik isinya dan indah bahasanya. Selanjutnya, kata susatra diberi imbuhan diakhir kata gabungan ke-an sehingga menjadi kesusastraan yang berarti nilai hal atau tentang buku-buku yang baik isinya dan bahasanya. Dalam sumber lain. Menurut sejarah kata, sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya. Dalam konteks kesenian, kesusastraan adalah salah satu bentuk atau cabang kesenian yang menggunakan media bahasa sebagai alat pengungkapan gagasan dan perasaan senimannya. Sehingga sastra juga disamakan dengan cabang seni lain seperti seni tari, seni lukis, seni music, dan sebagainya.
   Kata seni dalam bahasa sanskerta disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistic. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpinm yaitu termasuk didalamnya yang sekarang disebut dengan seniman.
   Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, Negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut:
1)      Kenyataan bahwa bangsa Indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalamm berbagai aspek kebudayaan, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukaan, dan kedaerahan.
2)      Proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terus-menerus menimbulkan dampak positif dan negative berupa terjadinya perubahan dan pergeseran system nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya
3)      Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya.

3.2 IBD yang dihubungkan dengan prosa
      Prosa adalah karya sastra dalam bentuk bahasa yang terurai tidak terikat oleh rima, ritma, jumlah baris dan sebagainya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu  fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Prosa biasanya dibagi menjadi empat jenis, yaitu :           
1)      Prosa naratif
Prosa naratif adalah suatu jenis tulisan yang menceritakan sesuatu kejadian dengan tujuan untuk mendidik, memberitahu, menyampaikan tentang pengalaman yang dialami oleh pengarangnya, dan untuk mengembangkan imajinasi pembaca/pendengar. Prosa jenis ini umumnya bersifat imajinasi, tetapi ada juga teks naratif yang bersifat factual.
2)      Prosa deskriptif
Prosa deskritif adalah karangan yang isinya menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seolah – oleh melihat sendiri objek yang digambarkan itu.
3)      Prosa eksposisi
Prosa eksposisi adalah karangan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi dengan sejelas – jelasnya.
4)      Prosa argumentatif
Prosa argumentatif adalah karangan yang berisi idea tau gagasan yang dilengkapi data – data kesaksian bertujuan mempengaruhi pembaca untuk menyatakan persetujuannya.
Lima komponen dalam prosa lama diantaranya :
1)      Fabel
Fabel diambil dari bahasa Belanda yang berarti cerita yang menggunakan hewan sebagai tokoh utamanya. Misalkan cerita kancil atau cerita Tantri di Indonesia.
2)      Legenda
Legenda (Latin legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang enpunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi.
3)      Cerita rakyat
Cerita rakyat adalah cerita pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa.
4)      Tambo
Suatu karya sastra yang menceritakan sejarah (asal-usul) suku bangsa, negeri, dan adat. Karya sastra sejarah ini biasa disebut dengan Historiografi Tradisional. Penulisan sejarah suatu negeri berdasarkan anggapan atau kepercayaan masyarakat setempat secara turun-temurun.
5)      Cerita pelipur lara
Suatu karya sastra yang berisikan kejenakaan. Karya sastra ini bertujuan untuk melipur lara atau membuat pembaca melupakan sedihnya.
Lima komponen dalam prosa baru yaitu:
1)      Roman
Roman adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Bisa juga roman artinya adalah "kisah percintaan".
2)      Riwayat
Riwayat  adalah catatan singkat tengatang gambaran diri seseorang. Selain berisi data pribadi, gambaran diri itu paling tidak harus di isi keterangan tentang pendidikan atau keahlian dan pengalaman. Dengan data itu riwayat hidup akan memberikan gambaran atau kualifikasi seseorang.
3)      Antologi
Antologi secara harfiah diturunkan dari kata bahasa Yunani yang berarti “karangan bunga” atau “kumpulan bunga” yang berarti sebuah kumpulan dari karya-karya sastra. Awalnya definisi ini hanya mencakup kumpulan puisi (termasuk syair dan pantun). Namun, antologi juga dapat berarti kumpulan karya sastra lain seperti cerita pendek, novel pendek, prosa, dan lain-lain. Dalam pengertian modern, kumpulan karya musik oleh seorang artis, kumpulan cerita yang ditayangkan dalam radio dan televisi juga tergolong antologi.
4)      Resensi
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
5)      Kritik
Kritik adalah analisis untuk menilai suatu karya sastra. Tujuan kritik sebenarnya bukan menunjukkan keunggulan, kelemahan, benar atau salah sebuah karya sastra dipandang dari sudut tertentu, tetapi tujuan akhirnya mendorong sastrawan untuk mencapai penciptaan sastra setinggi mungkin dan mendorong pembaca untuk mengapresiasi karya sastra secara lebih baik.


3.3  Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Prosa fiksi adalah kisahan atau cerita yang emban  oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu, yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita. Pengertian lain dikemukakan oleh Sudjiman, (1984:17) yang menyebut fiksi ini dengan istilah cerita rekaan, yaitu kisahan yang mempunyai tokoh, lakuan, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi, dalam ragam prosa. Sedangkan M. Saleh Saad dan Anton M. Muliono (dalam Tjahyono, 1988:106) mengemukakan pengertian prosa fiksi (fiksi, prosa narasi, narasi, cerita berplot, atau cerita rekaan disingkat cerkan) adalah bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh daya imajinasi.
Nilai-nilai dalam prosa fiksi.      
Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra adalah :
1.         Prosa fiksi memberikan kesenangan.
* Keistimewaanya pembaca dapat pengalaman seperti mengalami sendiri peristiwa tersebut.
2.         Prosa fiksi memberikan informasi
* Fiksi memberi informasi sejenis yang tidak ada di ensiklopedia
3.         Prosa fiksi memberikan warisan kultural
* Prosa fiksi mentimulasi imaginasi,sarana bagi pemindahan,dan merupakan warisan budaya bangsa.
4.         Prosa memberikan keseimbangan wawasan
* Dengan prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan dengan pengalamannya bersama individu lain.

Berkenaan dengan moral,karya sastra dibagi dua,yaitu :
1.   Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamanya,mengajak pembaca mengikuti yang dikehendaki zamannya.
2.   Karya sastra yang menyuarakan gejolak zammannya,Mengajak pembaca untuk merenung.

Contoh prosa baru (cerpen)
Seorang sahabat, Mimi namanya, kami bersahabat puluhan tahun sejak kami sama-sama duduk di sekolah dasar (SD), selama beberapa tahun itu saya mengenalnya, sangat mengenalnya, Mimi gadis sederhana, anak tunggal seorang juragan sapi perah di wilayah kami, memiliki mata sebening kaca, dan lesung pipit yang manis menawan siapa saja akan runtuh hatinya jika memandang senyumnya, termasuk saya’. dan nilai tambahnya adalah dia seorang yang sangat sholehah, yang patuh pada kedua orang tuanya.

Tetapi Ranu, Don Juan yang satu ini juga sangat menyukai Mimi, track recordnya tidak menggoyahkannya untuk merebut hati Mimi. Sedangkan saya hanya bisa menatap cinta dari balik senyuman tipis ketegaran.Setiap pagi hari, petugas rutin kantor pos pasti sudah nangkring di sudut rumah besar di ujung gang kampung kami, (rumah Mimi). Menunggu pemilik rumah membukakan pintu demi dilewati selembar surat warna merah jambu milik Ranu untuk sang pujaan hatinya.Sedang Mimi yang semula tak bergeming, menjadi kian berbunga-bunga diserang ribuan rayuan gombal milik don juan.

Merekapun pacaran dari mulai kelas 1 SMP bayangkan, hingga menikah. Sebagai tetangga sekaligus teman yang baik, saya hanya bisa mendukung dan ikut bahagia dengan keadaan tersebut. (walaupun hati ini meratap) Apalagi Mimi dan Ranu saling mendukung, dan sama-sama bisa menjaga dirinya, hingga ke Pelaminan,,Insyaallah.

Hingga tiba ketika selesai kuliah, mereka berdua ingin mewujudkan cita-cita bersama, membina keluarga, yang sakinah, mawaddah, dan warohmah.

Namun, namanya hidup pasti ada saja kendalanya, dibalik kesejukan melihat hubungan mereka yang adem anyem, orang tua Ranu yang salah satu anggota di DP….!! itu, menginginkan Ranu menikahi orang lain pilihan kedua orang tuanya, namun Ranu rupanya cinta mati dengan Mimi, sehingga mereka memutuskan untuk menikah, sekalipun diluar persetujuan orang tua Ranu, dan secara otomatis Ranu, diharuskan menyingkir dari percaturan hak waris kedua orang tuanya, disertai sumpah serapah dan segala macam cacian.

Ranu akhirnya melangkah bersama Mimi, setelah menikah, mereka pergi menjauh keluar dari kota kami, Dumai, menuju Pekan Baru, dengan menjual seluruh harta peninggalan kedua orang tua Mimi yang sudah tidak ada, (semenjak Mimi di bangku SMA, orang tuanya kecelakaan). Untuk mengadu nasibnya menuju ke Pekan Baru " Kota Bertuah" Istilah si Mimi dan Ranu. 

Saya hanya dipamiti sekejap, tanpa bisa berkata-kata, hanya saling bersidekap tangan didada dan terharu panjang, Mimi menitipkan salam untuk Ibu yang sudah dianggapnya seperti Ibunya sendiri.

Masih tajam dalam ingatan, Mimi pergi bergandengan tangan dengan sang kekasih abadi pujaan hatinya “Ranu”, http://aryaholic.blogspot.com/2012/05/contoh-prosa-modern-cerpen.html

3.4  IBD yang dihubungkan dengan puisi
Puisi merupakan karangan terikat, yaitu karangan yang terikat pada bait, baris, suku kata, rima dan irama. Untuk dapat menemukan amanat/makna yang diharapkan dari puisi kita harus memahami makna setiap kata yang tertulis dalam puisi tersebut.
Contoh puisi
PERSAHABATAN
Hidup ini bagaikan teka teki
di mana kita harus menebak ......
semua tangga yang terlihat hitam ataupun putih
kadang di saat kita bahagia sekali pun

Bagaikan air yg terus mengalir
tanpa menghiraukan .......
bahwa esok akan ada yg menantikan kesedihan
di saat dan dengan keadaan apa pun

Aku bisa merasakan arti persahabatan
yang seutuhnya ya.......itulah kawanku , temanku...
sahabatku yg selalu membuat aku
melupakan kesedihan dan kembali melangkah dengan ceria ....

Ku angkat wajahku......
ku buang rasa sakitku.....
ku ringankan langkahku....
ku ayun tanganku......

Satu hal yg akan ku ingat selamanya
Satu sahabat lebih baik dari apa pun
Karena dia mampu memberikan pegangan
Di saat kita terhuyung dan terjatuh
Dia jg mampu membuat kita tersenyum kembali dalam canda tawanya.
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra adalah bagian dari kesenian, dan kesenian adalah unsur dari kebudayaan. Puisi adalah pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya. Dibalik kata-kata yang padat, ekonomis dan sukar dicerna itu puisi berisi potret kehidupan manusia dan menyuguhkan suasana dan peristiwa kehidupan manusia dan juga kaitan kehidupan kehidupan manusia dengan alam dan Tuhan. Ia merupakan hasil penghayatan manusia dan penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan Tuhan yang diekspresikannya melalui bahasa yang artistic.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
1.      Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehinggga puisi menjadi segar, hidup menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2.      Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.      Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.      Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.      Pengulangan yang berfungsi untuk mengidentifikasikan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih mengunggah hati.

Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi dalam IBD :
1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2.      Puisi dan keinyafan/kesadaran individual
3.      Puisi dan keinsyafan social




DAFTAR PUSTAKA


Marham, Dimaz “pengertian ilmu budaya dasar”
Irwan “perbedaan ilmu social dasar dengan ilmu budaya dasar”                                     
Yodi “Unsur-unsur yang membangun manusia”
Fernando “kepribadian bangsa timur dan bagan”                                                                 
Fortunata “Kepribadian bangsa timur dan bagan”
ikmal “definisi kebudayaan”
fahmi, achmad “unsure kebudayaan universal”
putrid “hubungan antara manusia dan kebudayaan”
Trisna, Helen “penyebab perubahan kebudayaan”
Putra “macam-macam prosa lama dan 5 komponen”
Nuriza, Fariz “ilmu budaya tentang kesustraan”
Zuwita, Dwi Putri “Pengertian prosa fiksi”
Rosdia “Konsep ilmu budaya dasar”

Tidak ada komentar: