I.
TINJAUAN
TENTANG ILMU BUDAYA DASAR
1.1 IBD
sebagai bagian dari MKDU
MKDU yang merupakan singkatan dari Mata Kuliah
Dasar Umum adalah mata kuliah yang sangat umum dan wajib ditempuh oleh setiap
mahasiswa di perguruan tinggi. MKDU terdiri dari 6 matakuliah diantaranya
agama, pancasila, kewiraan, ilmu alamiah dasar, ilmu social dasar, ilmu budaya
dasar.
Tujuan dari MKDU ini pun yaitu diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa, dan untuk
menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan-kenyataan
sosial yang timbul di dalam masyarakat.
1.2 Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan
yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti
istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah dalam bahasa Inggris “the
Humanities”. Adapun istilah humanities
itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya
dan halus. Dengan mempelajari the humanities diharapkan mahasiswa akan memiliki
pengetahuan yang lebih luas mengenai latarbelakang kebudayaan Indonesia.
Ilmu
budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa
Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa inggris
disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah
nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu
budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan budaya.
Untuk mengetahui bahwa ilmu
budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui
pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu
dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ).
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan
mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum
yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk
menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil
penelitian 1005 benar dan 1005 salah
2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) .
ilmu-ilmu sosial bertujuan
untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia.
Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu
alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran.
Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah
dari saat ke saat.
3.Pengetahuan budaya ( the humanities )
Pengetahuan budaya bertujuan
untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.
Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan
kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
1.3 Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu
budaya dasar yaitu merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. IBD juga sebagai salah satu
usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan
pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang
menyangkut orang lain, dirinya sendiri dan alam sekitarnya. Untuk bisa
menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat:
1. Mengusahakan kepekaan
mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi dalam
kehidupan bermasyarakat sehari-hari.
2. Memberi kesempatan kepada
mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan
budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang
menyangkut kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon
pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak
jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4. Menguasahakan wahana
komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.
Dengan demikian, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam
berkomunikasi.
1.4 Ruang Lingkup Ilmu Budaya
Dasar
Bertitik tolak dari kerangka
tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bias dipakai sebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua
masalah pokok itu adalah :
1. Berbagai aspek kehidupan
yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat
didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi
masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara
gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2. Hakekat manusia yang satu
atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan
masing-masing jaman dan tempat.
Melihat kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.
Melihat kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.
Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1.
Manusia dan cinta dan kasih
2.
Manusia dan keindahan
3.
Manusia dan penderitaan
4.
Manusia dan keadilan
5.
Manusia dan pandangan hidup
6.
Manusia dan tanggung jawab
serta pengabdian
7.
Manusia dan kegelisahan
8.
Manusia dan harapan
II.
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
2.1 Manusia
Sebenarnya ada banyak sekali unsur-unsur yang
membangun manusia, namun dari sekian banyak unsur-unsur itu, di sederhanakan
menjadi 2 klasifikasi. yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Ada dua pandangan
tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
1.
Manusia itu terdiri atas empat unsur yang saling berkaitan
a. Jasad, yaitu badan kasar manusia yang
nampak, dapat diliat, dapat difoto, dapat dilihat dan menempati ruang dan waktu
b. Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang
ditandai dengan gerak
c. Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya
yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
d. Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan
yaitu kesadaran akan diri sendiri
2. Manusia sebagai
Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :
1. Id yang merupakan struktur kepribadian yang
paling primitif dan paling tidak tampak. Id
merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang
irrasional dan terkait dengan sex.
2. Ego merupakan bagian atau struktur
kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi
Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan
ego terjadi antara usia satu dan udua tahun.
3. Superego merupakan struktur kepribadian yang
paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan
ego, superego yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego
terbentuk dari lingkungan eksternal.
2.2
Hakekat Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling tinggi dan
paling beradab di bandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia pun tidak dapat
hidup sendiri, manusia membutuhkan bantuan manusia lainnya untuk dapat
berinteraksi dan bertahan hidup.
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang
paling sempurna dibanding makhluk lainnya karena memiliki kelebihan yaitu,
nafsu (sifat dasar yang dimiliki iblis), taat dan patuh (sifat dasar yang
dimiliki malaikat), akal fikiran (sifat keistimewaan manusia). Ketiga hal tersebut
merupakan kelebihan yang dapat membuat manusia memiliki kedudukan yang tinggi
di hadapan-Nya jika manusia itu mampu mengatur dan memposisikan ketiga hal
tersebut sebagaimana mestinya. Itulah yang membedakan manusia dengan makhluk
lainnya.
2.3
Kepribadian
Bangsa Timur
Bangsa
timur adalah bangsa yang dikenal memiliki kepribadian sangat baik, ramah,
sopan, santun, saling tolong menolong dan dalam
berpakaian pun bangsa timur tergolong sopan. Mereka pun sangat melestarikan
budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi. Ini
sangat berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang cenderung individualis dan
egois dalam kehidupan bermasyarakat.
Nomor 0 :lingkungan dunia luar yang berarti
tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum
pernah dikunjungi atau dijumpai.
Nomor 1 :lingkaran hubungan jauh yang berarti
pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal.
Nomor 2 :lingkaran hubungan berguna. Bisa
dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Nomor 3 :lingkaran hubungan karib. Di sini manusia
memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan
tempat untuk meminta bantuan.
Nomor 4 :kesadaran yang dinyatakan. manusia
mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan,
pengetahuan dan sebagainya.
Nomor 5 kesadaran yang tidak dinyatakan.
Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia
tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya.
Nomor 6 :Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur –
unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan
sehari – hari.
Nomor 7 :daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar
karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari
bahkan oleh manusia itu sendiri.
2.4 Pengertian Kebudayaan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi secara
terus menerus dan turun temurun yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi system idea tau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Kebudayaan
menurut para ahli yaitu :
·
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain.
·
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
·
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
·
Menurut Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu
yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian
disebut sebagai superorganic.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
2.5 Unsur-Unsur Kebudayaan
1.
Sistem Religi
Kepercayaan
manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa
adanya sang pencipta yang membuat kita memeluk satu agama berdasarkan
kepercayaannya masing-masing serta melakukan hal-hal yang bersifat keagamaan.
2.
Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Meskipun manusia merupakan makhluk yang paling
sempurna, namum manusia tetap memiliki kelemahan/kekurangan, oleh karena itu
mereka bersatu dan melakukan kerjasama dalam suatu organisasi untuk mencapai
suatu tujuan bersama.
3.
Sistem Pengetahuan
Suatu system yang
tercipta karena manusia memilki akal dan pikiran yang berbeda dalam menangkap
atau memahami sesuatu sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang beberda
pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
4.
Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem –
Sistem Ekonomi
Tercipta karena manusia memiliki hawa nafsu dan
keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih. Oleh karena itu manusia
mencari pekerjaan atau mata pencaharian untuk memenuhi segala kebutuhan dan
keinginannya.
5.
Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan
barang-barang dan sesuatu yang baru dan berkembang dari masa ke masa agar dapat
memenuhi kebutuhan hidup.
6.
Bahasa
Sesuatu yang berawal dari sebuah kode, tulisan
hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia.
Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa inggris.
7.
Kesenian
Manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan, baik
itu dalam bentuk lukisan, suara, benda, tarian dll.
Perbedaan
kebudayaan dalam dua bentuk wujud
yaitu :
1)
Kebudayaan material
Kebudayaan material mencakup semua ciptaan
masyarakat yang nyata. Ciptaan itu dapat berupa barang seperti: televise,
pesawat terbang, mobil, stadion olahraga, gedung pencakar langit, rumah dll.
2)
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan
abstrak yang diturunkan atau diwariskan dari generasi ke generasi seperti:
dongeng, cerita rakyat, lagu atau tari tradisional.
2.6 Wujud
Kebudayaan
Menurut J.J Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan
menjadi tiga, yaitu :
1)
Gagasan (wujud ideal)
Wujud ideal adalah kebudayaan yang berbentuk
kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya
yang sifatnya abstrak (tidak dapat diraba atau disentuh). Wujud kebudayaan ini
terletak di dalam pemikiran warga masyarakat.
2)
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering disebut dengan
system social. Sistem social ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang
saling berinteraksi antara satu sama lain menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat tata kelakuan.
3)
Artefak (karya)
Artefak adalah bentuk kebudayaan fisik yang merupakan hasil
karya dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Dalam kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang
satu dengan wujud kebudayaan yang lainnya tidak dapat dipisahkan, mereka saling
berkaitan. Contohnya: wujud kebudayaan ideal mengatur dan member arah kepada
tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
2.7 Orientasi Nilai Budaya
Terdapat banyak
nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia ini. Nilai
kebudayaan antar yang satu dengan yang lainnya pada dasarnya pasti berbeda-beda
tetapi begitu banyak kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang
hampir sejalan antara satu dengan yang lainnya. Jika dilihat dari masalah dasar
dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.
Lima masalah
dasar dalam hidup yang menentukan orientasi nilai budaya manusia (kerangka
kluckhohn):
·
Hakekat hidup
1)
Hidup itu buruk
2)
Hidup itu baik
3)
Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap
harus berikhtiar agar hidup menjadi baik
4)
Hidup adalah pasrah terhadap takdir yang telah
ditentukan
·
Hakekat karya
1)
Karya itu untuk menafkahi hidup
2)
Karya itu untuk kehormatan
·
Persepsi manusia tentang waktu
1) Berorientasi
kepada masa kini. Apa yang dilakukan hari ini hanya untuk hari ini dan besok.
Orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi pada masa kini pasti
akan bekerja semaksimal mungkin untuk setiap harinya.
2) Berorientasi
kepada masalalu. Masa lalu memang bagus untuk dijadikan pembelajaran dan acuan
untuk masa yang akan datang.
3) Berorientasi
kepada masa depan. Manusia yang berfikiran jauh ke depan pasti lebih maju
dibandingkan dengan lainnya, pemikirannya lebih matang tentang apa yang harus
dilakukannya pada masa yang akan datang.
·
Pandangan terhadap alam
1) Manusia
tunduk kepada alam yang dasyat.
2) Manusia
berusaha menjaga keselarasan dengan alam
3) Manusia
berusaha menguasai alam
·
Hubungan manusia dengan manusia
1)
Orientasi kolateral (horizontal), rasa
ketergantungan kepada sesamanya, berjiwa gotong-royong.
2)
Orientasi vertical, rasa ketergantungan kepada
tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintahkan dan memimpin.
3)
Individualisme, menilai tinggi usaha atas
kekuatan sendiri.
2.8
Perubahan Kebudayaan
Pengertian
perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena
ketidaksesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga
tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Ada factor yang
mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan :
Ø
Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan
yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi
(kebudayaan material). Adanya individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur
perubahan kebudayaan, terutama generasi muda, dan ada pula individu-individu
yang sukar menerima unsur-unsur perubahan, terutama generasi yang kolot.
Ada juga factor-faktor yang
menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan:
1) Faktor
intern
§
Perubahan Demografis
Perubahan demografis disuatu
daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya
perubahan diberbagai sector kehidupan, contohnya bidang perekonomian,
pertambahan penduduk akan mempengaruhi persediaan kebutuhan pangan, sandang dan
papan.
§
Konflik social
Konflik social yang terjadi
dalam masyarakat dapat menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu
masyarakat tersebut. Contohnya konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan
penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasi konflik tersebut
sebaiknya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat daerah tersebut dalam
program pembangunan bersama-sama para transmigran.
§
Bencana alam
Bencana alam yang
menimpa masyarakat dapat mempengaruhi perubahan kebudayaan. Contohnya saat
terjadinya bencana alam seperti bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi,
masyarakat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, maka di tempat
yang baru itulah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya
yang baru di tempat tersebut sehingga terjadi proses asimilasi
§ Perubahan
lingkungan alam
Perubahan ini dapat
mengubah kebudayaan, hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya
adaptasi dengan lingkungan setempat. Ada beberapa factor yang menyebabkan
terjadinya perubahan lingkungan alam contohnya pendangkalan muara sungai yang
membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga
membentuk tegalan.
2)
Faktor ekstern
§
Perdagangan
Indonesia merupakan
persinggahan pedagang-pedagang besar, hal ini disebabkan karena indonesi
terletak pada jalur perdagangan Asia Timur dengan India, Timur Tengah bahkan
Eropa Barat. Selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada
masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya
yang ada.
§
Penyebaran agama
Masuknya unsur-unsur
agama seperti Hindu, Islam, kristen dari
Negara luar, demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui penyebaran
agama tersebut.
§
Peperangan
Datangnya
bangsa barat ke Indonesia umumnya tidak disukai oleh masyarakat Indonesia
sehingga menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana
tersebut ikut masuk pula unsur-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.
2.9
Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Hubungan antara manusia dan kebudayaan
secara sederhana adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan
sebagai objek yang dilaksanakan oleh manusia. Manusia dan kebudayaan merupakan
salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia yang
merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna menciptakan kebudayaan
mereka sendiri dan melestarikannya secara turun temurun dari generasi ke
generasi. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari kejadian-kejadian
yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Hubungan antara manusia dengan
kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap
kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu:
·
Sebagai penganut kebudayaan
·
Sebagai pembawa kebudayaan
·
Sebagai manipulator kebudayaan
·
Sebagai pencipta kebudayaan
Berikut ini merupakan contoh tentang hubungan
antara manusia dan kebudayaan:
1)
Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor
kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2)
Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (
urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3)
Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4)
Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5)
Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Hubungan
antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara
manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialegtis, maksudnya adalah saling
terkait satu dengan yang lainnya. Proses dialegtis ini tercipta melalui tiga
tahap, yaitu:
1)
Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia
mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2)
Obyektivasi, yaitu proses dimana manusia menjadi
realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan
berhadapan dengan manusia.
3)
Internalisasi, yaitu proses dimana manusia
sergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali
masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia
menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
III.
Konsepsi
Ilmu Budaya
3.1
Pendekatan
Kesusastraan
Secara
etimologis kata sastra berasal dari bahasa sansekerta, dibentuk dari akar kata
sas- yang berarti mengarahkan, mengajar dan member petunjuk. Akhiran –tra yang
berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk. Secara harfiah kata sastra berarti
huruf, tulisan atau karangan. Kata sastra ini kemudian diberi imbuhan diawal
kata su- (dari bahasa jawa) yang berarti baik atau indah, yaitu baik isinya dan
indah bahasanya. Selanjutnya, kata susatra diberi imbuhan diakhir kata gabungan
ke-an sehingga menjadi kesusastraan yang berarti nilai hal atau tentang
buku-buku yang baik isinya dan bahasanya. Dalam sumber lain. Menurut sejarah
kata, sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu,
sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia
seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang,
dan sebagainya. Dalam konteks kesenian, kesusastraan adalah salah satu bentuk
atau cabang kesenian yang menggunakan media bahasa sebagai alat pengungkapan
gagasan dan perasaan senimannya. Sehingga sastra juga disamakan dengan cabang
seni lain seperti seni tari, seni lukis, seni music, dan sebagainya.
Kata
seni dalam bahasa sanskerta disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti
berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk
yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan,
yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistic.
Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah
buku atau pedoman bagi para cilpinm yaitu termasuk didalamnya yang sekarang
disebut dengan seniman.
Masalah
sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena
materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan
sastra dan seni. Budaya Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni
didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, Negara dan masyarakat
Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut:
1)
Kenyataan bahwa bangsa Indonesia berdiri atas
suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalamm berbagai
aspek kebudayaan, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan primordial,
kesukaan, dan kedaerahan.
2)
Proses pembangunan yang sedang berlangsung dan
terus-menerus menimbulkan dampak positif dan negative berupa terjadinya
perubahan dan pergeseran system nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental
manusiapun terkena pengaruhnya
3)
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan
tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang
telah diciptakannya.
3.2 IBD
yang dihubungkan dengan prosa
Prosa adalah karya sastra dalam bentuk bahasa yang terurai
tidak terikat oleh rima, ritma, jumlah baris dan sebagainya. Kata prosa
berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya
"terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk
mendeskripsikan suatu fakta atau ide.
Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel,
ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam
dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa
indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang
dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Prosa biasanya dibagi
menjadi empat jenis, yaitu :
1) Prosa naratif
Prosa
naratif adalah suatu jenis tulisan yang menceritakan sesuatu kejadian dengan
tujuan untuk mendidik, memberitahu, menyampaikan tentang pengalaman yang
dialami oleh pengarangnya, dan untuk mengembangkan imajinasi pembaca/pendengar.
Prosa jenis ini umumnya bersifat imajinasi, tetapi ada juga teks naratif yang
bersifat factual.
2) Prosa deskriptif
Prosa deskritif adalah
karangan yang isinya menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seolah – oleh
melihat sendiri objek yang digambarkan itu.
3) Prosa eksposisi
Prosa eksposisi adalah
karangan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi dengan sejelas –
jelasnya.
4) Prosa argumentatif
Prosa argumentatif adalah
karangan yang berisi idea tau gagasan yang dilengkapi data – data kesaksian
bertujuan mempengaruhi pembaca untuk menyatakan persetujuannya.
Lima komponen dalam prosa lama diantaranya :
1) Fabel
Fabel diambil dari bahasa Belanda yang berarti
cerita yang menggunakan hewan sebagai tokoh utamanya. Misalkan cerita kancil
atau cerita Tantri di Indonesia.
2)
Legenda
Legenda (Latin legere) adalah cerita
prosa rakyat yang dianggap oleh yang enpunya cerita sebagai sesuatu yang
benar-benar terjadi.
3)
Cerita rakyat
Cerita rakyat adalah cerita pada
masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang
beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing
bangsa.
4)
Tambo
Suatu karya sastra yang menceritakan sejarah
(asal-usul) suku bangsa, negeri, dan adat. Karya sastra sejarah ini biasa
disebut dengan Historiografi Tradisional. Penulisan sejarah suatu
negeri berdasarkan anggapan atau kepercayaan masyarakat setempat secara
turun-temurun.
5)
Cerita pelipur lara
Suatu karya sastra yang berisikan kejenakaan.
Karya sastra ini bertujuan untuk melipur lara atau membuat pembaca melupakan
sedihnya.
Lima komponen dalam
prosa baru yaitu:
1)
Roman
Roman adalah sejenis karya
sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan
pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Bisa juga roman artinya
adalah "kisah percintaan".
2)
Riwayat
Riwayat adalah
catatan singkat tengatang gambaran diri seseorang. Selain berisi data pribadi,
gambaran diri itu paling tidak harus di isi keterangan tentang pendidikan atau
keahlian dan pengalaman. Dengan data itu riwayat hidup akan memberikan gambaran
atau kualifikasi seseorang.
3) Antologi
Antologi secara harfiah
diturunkan dari kata bahasa Yunani yang berarti “karangan bunga” atau “kumpulan
bunga” yang berarti sebuah kumpulan dari karya-karya sastra. Awalnya
definisi ini hanya mencakup kumpulan puisi (termasuk syair dan pantun). Namun,
antologi juga dapat berarti kumpulan karya sastra lain seperti cerita pendek,
novel pendek, prosa, dan lain-lain. Dalam pengertian modern, kumpulan karya
musik oleh seorang artis, kumpulan cerita yang ditayangkan dalam radio dan
televisi juga tergolong antologi.
4)
Resensi
Resensi adalah suatu tulisan atau
ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik,
film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada
para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan
dari masyarakat atau tidak.
5)
Kritik
Kritik adalah analisis untuk
menilai suatu karya sastra. Tujuan kritik sebenarnya bukan menunjukkan
keunggulan, kelemahan, benar atau salah sebuah karya sastra dipandang dari
sudut tertentu, tetapi tujuan akhirnya mendorong sastrawan untuk mencapai
penciptaan sastra setinggi mungkin dan mendorong pembaca untuk mengapresiasi
karya sastra secara lebih baik.
3.3 Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Prosa fiksi adalah
kisahan atau cerita yang emban oleh
pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian
cerita tertentu, yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga
menjalin suatu cerita. Pengertian lain
dikemukakan oleh Sudjiman, (1984:17) yang menyebut fiksi ini dengan istilah
cerita rekaan, yaitu kisahan yang mempunyai tokoh, lakuan, dan alur yang
dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi, dalam ragam prosa.
Sedangkan M. Saleh Saad dan Anton M. Muliono (dalam Tjahyono,
1988:106) mengemukakan pengertian prosa fiksi (fiksi, prosa narasi, narasi,
cerita berplot, atau cerita rekaan disingkat cerkan) adalah bentuk cerita atau
prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa, dan alur yang
dihasilkan oleh daya imajinasi.
Nilai-nilai dalam prosa fiksi.
Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra adalah :
1. Prosa
fiksi memberikan kesenangan.
* Keistimewaanya pembaca dapat pengalaman
seperti mengalami sendiri peristiwa tersebut.
2. Prosa
fiksi memberikan informasi
* Fiksi memberi informasi sejenis yang
tidak ada di ensiklopedia
3. Prosa
fiksi memberikan warisan kultural
* Prosa fiksi mentimulasi imaginasi,sarana
bagi pemindahan,dan merupakan warisan budaya bangsa.
4. Prosa
memberikan keseimbangan wawasan
* Dengan prosa fiksi seseorang dapat
menilai kehidupan dengan pengalamannya bersama individu lain.
Berkenaan dengan moral,karya sastra dibagi dua,yaitu :
1. Karya sastra yang
menyuarakan aspirasi zamanya,mengajak pembaca mengikuti yang dikehendaki
zamannya.
2. Karya sastra yang
menyuarakan gejolak zammannya,Mengajak pembaca untuk merenung.
Contoh
prosa baru (cerpen)
Seorang sahabat, Mimi namanya, kami bersahabat puluhan tahun
sejak kami sama-sama duduk di sekolah dasar (SD), selama beberapa tahun itu
saya mengenalnya, sangat mengenalnya, Mimi gadis sederhana, anak tunggal
seorang juragan sapi perah di wilayah kami, memiliki mata sebening kaca, dan
lesung pipit yang manis menawan siapa saja akan runtuh hatinya jika memandang
senyumnya, termasuk saya’. dan nilai tambahnya adalah dia seorang yang sangat
sholehah, yang patuh pada kedua orang tuanya.
Tetapi Ranu, Don Juan yang satu ini juga sangat menyukai
Mimi, track recordnya tidak menggoyahkannya untuk merebut hati Mimi. Sedangkan
saya hanya bisa menatap cinta dari balik senyuman tipis ketegaran.Setiap pagi
hari, petugas rutin kantor pos pasti sudah nangkring di sudut rumah besar di
ujung gang kampung kami, (rumah Mimi). Menunggu pemilik rumah membukakan pintu
demi dilewati selembar surat warna merah jambu milik Ranu untuk sang pujaan
hatinya.Sedang Mimi yang semula tak bergeming, menjadi kian berbunga-bunga
diserang ribuan rayuan gombal milik don juan.
Merekapun pacaran dari mulai kelas 1 SMP bayangkan, hingga
menikah. Sebagai tetangga sekaligus teman yang baik, saya hanya bisa mendukung
dan ikut bahagia dengan keadaan tersebut. (walaupun hati ini meratap) Apalagi
Mimi dan Ranu saling mendukung, dan sama-sama bisa menjaga dirinya, hingga ke
Pelaminan,,Insyaallah.
Hingga tiba ketika selesai kuliah, mereka berdua ingin mewujudkan cita-cita bersama, membina keluarga, yang sakinah, mawaddah, dan warohmah.
Hingga tiba ketika selesai kuliah, mereka berdua ingin mewujudkan cita-cita bersama, membina keluarga, yang sakinah, mawaddah, dan warohmah.
Namun, namanya hidup pasti ada saja kendalanya, dibalik
kesejukan melihat hubungan mereka yang adem anyem, orang tua Ranu yang salah
satu anggota di DP….!! itu, menginginkan Ranu menikahi orang lain pilihan kedua
orang tuanya, namun Ranu rupanya cinta mati dengan Mimi, sehingga mereka
memutuskan untuk menikah, sekalipun diluar persetujuan orang tua Ranu, dan secara
otomatis Ranu, diharuskan menyingkir dari percaturan hak waris kedua orang
tuanya, disertai sumpah serapah dan segala macam cacian.
Ranu akhirnya melangkah bersama Mimi, setelah menikah,
mereka pergi menjauh keluar dari kota kami, Dumai, menuju Pekan Baru, dengan
menjual seluruh harta peninggalan kedua orang tua Mimi yang sudah tidak ada,
(semenjak Mimi di bangku SMA, orang tuanya kecelakaan). Untuk mengadu nasibnya
menuju ke Pekan Baru " Kota Bertuah" Istilah si Mimi dan Ranu.
Saya hanya dipamiti sekejap, tanpa bisa berkata-kata, hanya
saling bersidekap tangan didada dan terharu panjang, Mimi menitipkan salam
untuk Ibu yang sudah dianggapnya seperti Ibunya sendiri.
Masih tajam dalam ingatan, Mimi pergi bergandengan tangan
dengan sang kekasih abadi pujaan hatinya “Ranu”, http://aryaholic.blogspot.com/2012/05/contoh-prosa-modern-cerpen.html
3.4 IBD yang dihubungkan dengan puisi
Puisi merupakan
karangan terikat, yaitu karangan yang terikat pada bait, baris, suku kata, rima
dan irama. Untuk dapat menemukan amanat/makna yang diharapkan dari puisi kita
harus memahami makna setiap kata yang tertulis dalam puisi tersebut.
Contoh puisi
PERSAHABATAN
Hidup ini bagaikan teka teki
di mana kita harus menebak ......
semua tangga yang terlihat hitam ataupun putih
kadang di saat kita bahagia sekali pun
Bagaikan air yg terus mengalir
tanpa menghiraukan .......
bahwa esok akan ada yg menantikan kesedihan
di saat dan dengan keadaan apa pun
Aku bisa merasakan arti persahabatan
yang seutuhnya ya.......itulah kawanku , temanku...
sahabatku yg selalu membuat aku
melupakan kesedihan dan kembali melangkah dengan ceria ....
Ku angkat wajahku......
ku buang rasa sakitku.....
ku ringankan langkahku....
ku ayun tanganku......
Satu hal yg akan ku ingat selamanya
Satu sahabat lebih baik dari apa pun
Karena dia mampu memberikan pegangan
Di saat kita terhuyung dan terjatuh
Dia jg mampu membuat kita tersenyum kembali dalam canda tawanya.
di mana kita harus menebak ......
semua tangga yang terlihat hitam ataupun putih
kadang di saat kita bahagia sekali pun
Bagaikan air yg terus mengalir
tanpa menghiraukan .......
bahwa esok akan ada yg menantikan kesedihan
di saat dan dengan keadaan apa pun
Aku bisa merasakan arti persahabatan
yang seutuhnya ya.......itulah kawanku , temanku...
sahabatku yg selalu membuat aku
melupakan kesedihan dan kembali melangkah dengan ceria ....
Ku angkat wajahku......
ku buang rasa sakitku.....
ku ringankan langkahku....
ku ayun tanganku......
Satu hal yg akan ku ingat selamanya
Satu sahabat lebih baik dari apa pun
Karena dia mampu memberikan pegangan
Di saat kita terhuyung dan terjatuh
Dia jg mampu membuat kita tersenyum kembali dalam canda tawanya.
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra adalah bagian
dari kesenian, dan kesenian adalah unsur dari kebudayaan. Puisi adalah
pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui
media bahasa yang artistic/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan
kata-katanya. Dibalik kata-kata yang padat, ekonomis dan sukar dicerna itu
puisi berisi potret kehidupan manusia dan menyuguhkan suasana dan peristiwa
kehidupan manusia dan juga kaitan kehidupan kehidupan manusia dengan alam dan
Tuhan. Ia merupakan hasil penghayatan manusia dan penyair terhadap kehidupan
manusia, terhadap alam dan Tuhan yang diekspresikannya melalui bahasa yang
artistic.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi
disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan
menggunakan:
1.
Figura bahasa (figurative
language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb
sehinggga puisi menjadi segar, hidup menarik dan memberi kejelasan gambaran
angan.
2.
Kata-kata yang ambiquitas yaitu
kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.
Kata-kata yang berjiwa yaitu
kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman
jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.
Kata-kata yang konotatif yaitu
kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi
tertentu.
5.
Pengulangan yang berfungsi untuk mengidentifikasikan hal-hal
yang dilukiskan sehingga lebih mengunggah hati.
Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi dalam IBD :
1.
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2.
Puisi dan keinyafan/kesadaran individual
3.
Puisi dan keinsyafan social
DAFTAR
PUSTAKA
Marham,
Dimaz “pengertian ilmu budaya dasar”
Irwan “perbedaan ilmu social dasar dengan ilmu budaya dasar”
Yodi “Unsur-unsur
yang membangun manusia”
Fernando “kepribadian bangsa timur dan bagan”
Fortunata “Kepribadian bangsa timur dan bagan”
ikmal “definisi kebudayaan”
fahmi, achmad “unsure kebudayaan universal”
putrid “hubungan
antara manusia dan kebudayaan”
Trisna, Helen “penyebab perubahan kebudayaan”
Putra “macam-macam prosa lama dan 5 komponen”
Nuriza, Fariz “ilmu budaya tentang kesustraan”
Zuwita, Dwi Putri “Pengertian prosa fiksi”
Rosdia “Konsep ilmu budaya dasar”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar