BAB 4
MANUSIA DAN CINTA KASIH
4.1
PENGERTIAN CINTA KASIH
Cinta adalah rasa
sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik
hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau
sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan
sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas
kasihan.
Terdapat perbedaan
antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang
mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa,
mengarah kepada yang dicintai. Cinta samasekali bukan nafsu. Perbedaan
antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
o
Cinta bersifat manusiawi
o
Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
o
Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu
cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur -
unsur dasar tertentu yaitu:
o
Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
o
Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar
bedasarkan atas suka rela.
o
Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk
mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
o
Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia
manusia.
Kadang-kadang ada yang keterikatannya sangat kuat, tetapi
keintiman atau kemesraannya kurang. Cinta seperti itu mengandung kesetiaan yang
amat kuat, kecemburuannya besaar, tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai
dingin atau hambar, karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau
keintiman. misalnya cinta sahabat karib atau saudara kandung yang penuh dengan
keakraban, tetapi tidak ada gejolak-gejolak mesra dan orang yang bersangkutan
masih lebih setia kepada hal-hal lain pada partnernya.
Cinta juga dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat
menggejolak, tetapi unsur keintiman dan keterikatannya yang kurang. Cinta
seperti itu dinamakan cinta yang pincang, karena garis-garis unsur
cintanya tidak membuat segitiga sama sisi, seperti nyata pada gambar berikut
:
Lebih berat lagi bila salah
satu unsur cinta itu tidak ada, sehingga tidak terbentuk segitiga yang demikian
itu tidak sempurna, dan dapat disebut bukan cinta.
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel
yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa
cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
1.
Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang
dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
2.
Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah
laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal
diganti dengan sekedar nama panggilan.
3.
Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa
kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan
sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.
4.2 CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Ada yang
berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan
dengan agama, tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya
cinta dalam kehidupan. Di satu pihak ada yang mengatakan, cinta di dengungkan
lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain ada juga yang
mengatakan dalam praktik kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari
kenyataan.
Cinta menampakkan
di dalam kehidupan manusia dalam berbagai bentuk, kadang-kadang seseorang
mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang seseorang mencintai orang lain. Atau
juga istri dan anaknya, hartanya allah dan rasulnya, berbagai bentuk cinta ini
bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur'an
Ø Cinta diri
Cinta diri erat
dikaitkan dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup,
mengembangkan potensi dirinya dan mengaktualisasikan diri. Jadi di dalam diri
manusia mencintai sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya, sebaliknya
di dalam diri manusia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup,
mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya. Al-Qur'an telah
mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri, cenderung untuk
menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya dan
menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya. Melalui
ucapan nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib,
tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan
dirinya dari segala keburukan.
“… Dan sekiranya kau
mengetahui hal yang gaib, tentulah aku akan memperbanyak kebaikan bagi diriku
sendiri dan aku tidak akan ditimpa kemudaratan …”(Q.S
7:188).
Demikian pula :
“Manusia tidak jemu-jemu memohon kebaikan, tetapi
jika mereka ditimpa malapetaka, dia menjadi putus asa lagi putus harapan” (Q.S 41:49).
Manusia cinta pada
dirinya agar terus menerus ikaruniai kebaikan, tetapi apabila ditimpa bencana,
ia menjadi putus harapan.
Ø
Cinta kepada sesama manusia
Allah
memerintahkan manusia agar saling mencintai diantara sesamanya.
“Sesungguhnya orang-orang mukmin
bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan kepada Allah
supaya kamu mendapat rahmat”(Q.S 49:10).
Agar manusia dapat
hidup dengan penuh rasa sayang, keserasian, keharmonisan dengan manusia
lainnya, tidak boleh egoisme harus menyeimbangi cinta kepada dirinya dengan
cinta kepada orang lain. Al-Qur'an juga menyuru kepada orang-orang yang beriman
agar saling mencintai kepada orang lain, seperti cinta kepada dirinya.
“Dan siapa yang dipeihara dari kekikiran
dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung” (Q.S 59:9).
Cinta
diri diantara sesama manusia menurut ajaran agama Islam ditandai dengan sikap
yang lebih mengutamakan (mencintai) orang lain daripada dirinya sendiri.
Ø
Cinta seksual
Cinta erat
kaitannya dengan dorongan seksual. Hal ini dituliskan dalam al-qur’an :
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah
Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jeismu sendiri supaya kamu cenderung
dan merasa tentram kepadanya dan dijadikannya diantaramu rasa kasih sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kamu
yang berfikir” (Q.S 30:21).
Dalam ayat lain:
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia
kecintaan pada apa-aa yang dingin, yaitu wanita-wanita” (Q.S 3:14).
Cinta erat di
kaitkan dengan dorongan seksual, sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan
kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri. Ia pun
merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga. Tetapi di dalam
islam. Cinta seksual ini yang sudah mempunyai status pernikahan yang sah.
Ø Cinta kebapakan
Cinta kebapakan
dalam Al-Qur'an di isyaratan dalam kisah nabi Nuh as. betapa cintanya ia kepada
anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta, kasih
sayang, dan belas kasihan untuk nai ke perahu agar tidak tenggelam di telan
ombak.
“Ya Tuhan, sesungguhnya
anakku termasuk keuargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan
Engkau adalah hakim yang seadil-adilnya” (Q.S
11:45).
Ø Cinta kepada Allah
Puncak cinta
manusia, yang paling bening, jernih, dan spiritual ialah cinta kepada allah dan
kerinduan kepada-Nya. Tidak hanya dalam sholat, pujian, dan doanya saja tetapi
juga dalam semua dan tingkah lakunya. Semua itu di tujukan hanya kepada allah
untuk mengharapkan ridho-Nya.
“Katakanlah: Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah kau, nsicaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (Q.S
3:31).
Cinta seorang
mukmin kepada Allah melebihi cintanya kepada segala sesuatu yang ada didalam
kehidupan ini, melebihi cintanya kepada dirinya sendiri, anak-anaknya,
isteri-isterimnya, kedua orang tuanya, keluarganya, dan hartanya.
“Katakanlah jika bapak-bapak, anak-anak,
saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang kamu khwatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat
tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cinta daripada Allah dan Rasul-Nya dan
(dai) berijtihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan
keputusan-Nya dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang fasik.” (Q.S 9:24)
Cinta
yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan merupakan pendorong dan
mengarahkannya kepada penundukan semu bentuk kecintaan lainnya. Cinta kepada
Allah akan membut seseorang menjadi mencintai sesame manusia, hewan, semua
makhluk Allah dan seluruh alam semesta.
Ø Cinta kepada Rasul
Cinta kepada rasul, di utus oleh allah sebagai rahmat bagi
seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada allah.
Karena Rasul Muhammad bagi kaum muslimin merupakan contoh ideal yang sempurna
bagi manusia, baik dalam tingkah laku, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi
pekerti yang agung.” (Q.S 68:4)
Cinta
kepada Rasul ialah karena beliau merupakan suri tauladan, mengajaran al-qur’an
dan bijaksana. Muhammad telah menanggung derita dan berjuang dengan penuh
tantangan sampai tegaknya agama Islam.
Ø Cinta Kepada Ibu-Bapak
Cinta
kepada ibu-bapak dalam agama Islam sangat mendasar, menetukan ridha tidaknya
Tuhan kepada manusia.
Sabda nabi Muhammad Saw :
“Keridhaan allah bergantung kepada
keridhaan kedua orang tua dan kemurkaan Allah bergantung kepada kemurkaan kedua
orang tua pula.” (H.R At-Turmudzy).
Khusus
mengenai cinta kepada kedua orang tua ini, Tuhan memperingatan dengan keras
melalui ajaran akhlak mulia dan langsung dengan tatakramanya.
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya
kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbut baik kepada
ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemelihraanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perataan ‘ah’, dan janganlah kamu
membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia. Rendahkanla
dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan, dan ucapkanlah : wahai
Tuhanku, kasihanilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik
aku waktu kecil.” (Q.S 17:23-24).
Seluruh uraian
tentang konsep cinta menurut ajaran Islam memberikan kejelasan kepada kita
bahwa makna cinta menurut ajaran agama berbeda dengan makna cinta menurut
kajian filsafat. Konsep cinta menurut konsep agama sifatnya lebih realistis dan
operatif, sedangkan dalam konsep filsafat gambarannya bersifat abstrak. Dalam
agama, cinta adalah suatu dinamisme aktif yang berakar dalam kesanggupan kita
untuk member cinta dan menghedaki perkembangan dan kebahagiaan orang yang
dicintai. Apabila ada orang yang egois tak dapat mencintai orang lain,
sesungguhnya ia sendiri tidak dapat mencintai dirinya sendiri.
4.3 KASIH SAYANG
Kasih sayang adalah satu istilah
yang konotatif, dan tidak denotatif. Akan tetapi ia tidak akan muncul dan
berkembang tanpa adanya kehendak sesuatu pihak yang memberikannya. Sebelum kita
memberi kasih sayang kepada orang lain, sayangilah diri anda sendiri terlebih
dahulu dengan mencerminkan akhlak dan moral yang baik.
Kasih sayang ini sadar atau tidak, menuntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka masing-masing pihak sehingga antar keduannya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Kasih sayang ini sadar atau tidak, menuntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka masing-masing pihak sehingga antar keduannya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Erich Fromm
(1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya
macam macam cinta, yaitu:
·
Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau
perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia
berdasarkan SARA.
·
Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta
seorang ibu terhadap anaknya.
·
Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta
erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan
cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa
disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih
sayang.
·
Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta
diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat
mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
·
Cinta Terhadap Allah
Macam-macam
cinta kasih dari orang tua :
1. Orang tua bersifat aktif, si anak
bersifat pasif.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak
bersifat aktif.
3. Orang tua bersifat pasif, si anak
bersifat pasif.
4. Orang tua bersifat aktif, si anak
bersifat aktif.
Contoh-contoh tentang kasih sayang :
1.
Cinta kasih antar orang tua dan anak. Orang tua yang
memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta
kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik
dan berguna di kemudian hari.
2.
Cinta kasih antara pria dan wanita. Seseorang pria menaruh
perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan,
apalagi memberikan seuntaian mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih
terhadap gadis itu.
3.
Cinta kasih antara manusia. Apabila seorang sahabat
berkunjung ke rumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya
berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
4.
Cinta kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah,
menurut perintah tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta
kasih kepada tuhan penciptanya.
5.
Cinta kasih manusia terhadap lingkungan. Apabila seseorang
menciptakan taman yang indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu
di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan
secara semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau
menyayangi lingkungan hidupnya.
4.4
KEMESRAAN
Kemesraan
berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti
hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber
dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama
dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan
berdasarkan umur, yaitu:
·
Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa
puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ
kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
·
Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami
istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan
masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
·
Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda
dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan
sebagainya.
Berikut sebuah puisi yang berjudul
“KEMESRAAN”
Janganlah kau berlalu.
Tinggalkan aku sepi sendiri.
Biarkan aku dama bersamanya.
Merasakan cinta sesungguhnya.
Kemesraan ...
Datanglah malam ini.
Kembali melepas rindu.
Satukan asaku asanya.
Bercerita tentang cinta.
Kemesraan ...
kutulis puisi ini.
Kupersembahkan padamu.
Walau tak indah syair puisiku.
Inilah gubahan hatiku mengingatkan padamu.
Jangan lupakan aku.
Akankah tercipta kembali.
Kemesraan kita ...
Kebersamaan kita ...
Hari seindah dulu ...
Tiada nama seharum namamu kau adalah tahta hatiku.
Janganlah kau berlalu.
Tinggalkan aku sepi sendiri.
Biarkan aku dama bersamanya.
Merasakan cinta sesungguhnya.
Kemesraan ...
Datanglah malam ini.
Kembali melepas rindu.
Satukan asaku asanya.
Bercerita tentang cinta.
Kemesraan ...
kutulis puisi ini.
Kupersembahkan padamu.
Walau tak indah syair puisiku.
Inilah gubahan hatiku mengingatkan padamu.
Jangan lupakan aku.
Akankah tercipta kembali.
Kemesraan kita ...
Kebersamaan kita ...
Hari seindah dulu ...
Tiada nama seharum namamu kau adalah tahta hatiku.
4.5
PEMUJAAN
Pemujaan
berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa
– dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada
orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah
perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna
dari kehidupan yang sebenarnya.Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat
berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan
situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan.
Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri
dalam terciptanya kehidupan yang lebih indah.
4.6. BELAS KASIHAN
Pengertian belas kasih :
Belas kasih (composian) adalah kebajikan satu di mana kapasitas emosional
empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari
cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan
humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan
kepribadian .
Cara-cara
menumpahkan belas kasih :
Berbagai macam cara orang memberikan belas
kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi, seperti :
1. Ada yang memberikan uang.
2. Ada yang memberikan barang.
3. ada yang memberikan pakaian, makakanan
dll.
4.7.
CINTA KASIH EROTIS
Pengertian cinta kasih erotis :
Cinta erotis adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan
dengan yang lainnya. Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis,
untuk menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta
kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila
penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa
pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan sementara saja.
Cinta kasih erotis, apabila benar-benar sebuah cinta sejati, mempunyai
satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi
dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan jenisnya. Cinta
ini terjadi antara dua orang anak manusia berlainan jenis, yang ingin
menyatukan diri mereka untuk mengisi kekosongan hidup dan sebagai teman hidup
dalam mengarungi bahtera kehidupan.
5.1
Keindahan
Keindahan
atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau
gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau
kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai
keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan
dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan
budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi,
atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya
tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman “keindahan” sering
melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam,
yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena
ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of
the beholder atau “keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.””
Kata
benda Yunani klasik untuk “keindahan ” adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat
untuk “indah” itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος,
hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang
berarti “jam.” Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan
“berada di jam (waktu) yang sepatutnya.”
Keindahan
berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan
sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun
tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau,
bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut,
kaki, tubuh), rumah ( perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan
sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Perbedaan
keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebuah benda tertentu yang indah
Sebenarnya
sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu
konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu
baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu
karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan
dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi. Menurut
cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan
sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa
Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful”
(benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang
dicampuradukkan saja.
Keindahan yang seluas-luasnya
Disamping itu terdapat pula perbedaan
menurut luasnya pengertian; yakni
a. keindahan dalam arti luas
b. keindahan dalam arti estetis murni
c. keindahan dalam arti terbatas dalam
pengertiannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu
yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak
yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan
sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang
ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang
buah pikiran yang indah dan adapt kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga
mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk
keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan
pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan
seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
Ø Keindahan Sebagai Suatu Kualitas Abstrak Dan Sebagai
Sebuah Benda Tertentu Yang Indah
Keindahan
sebagai suatu kualitas abstrak (Beauty as an abstract quality) menggambarkan
sesuatu yang kontemporer dan bersifat nonrealistic di mana sang pencipta karya
menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai
dengan realita. Keindahan sebagai kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk
dalam yang keindahan di mana keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya
dapat dimengerti oleh orang yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa
yang dipahaminya.
Sedangkan
keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah keindahan yang
memiliki konsep pemahaman dan nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak di
mana benda yang dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan
secara umum dan dapat dengan mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat.
Contoh keindahan dalam bentuk benda:
Secara
alami : Manusia menaruh rasa kagum
atas keindahan alam yang merupakan
ciptaan dari Yang Maha Kuasa.
Buatan
tangan : Karya seni yang memiliki nilai
estetika yang dapat dinilai oleh manusia.
Menurut
cakupan orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita yang
abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Dalam pembatasan filsafah
kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat
pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :
a) keindahan dalam arti yang luas
b) keindahan dalam arti estetis murni
c) keindahan dalam arti terbatas dalam
hubungannya dengan penglihatan
Keindahan
alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang
didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang
indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai
sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang
indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah
pikiran yang indah dan adapt kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga
mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk
keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan
pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan
seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
Keindahan
dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti
terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang
dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
* Nilai estetik.
Dalam
rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian
keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai sepertihalnya nilaimoral,
nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan
segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari
kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu
sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai
terbukti ketakbenarannya.
Tentang
nilai ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif. Atau ada
yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi
penggolongan yang penting adalah nilai instrinsik dan nilai ekstrinsik. Nilai
ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk
sesuatu hal lainnya ( instrumental/contributory) yakni nilai yang bersifat
sebagai alat atau membantu. Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang
bersangkutan, atu sebagai sesuatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu
sendiri. Sebagai contoh :
Puisi
Bentuk puisi yang
terdiri dari bahasa, diksi baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik,
sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda )
puisi itu disebut nilai instrinsik. Tarian damarwulan Minakjonggo merupakan
nilai ekstrinsik, sedang pesan yang ingin disampaikan oleh tarian itu ialah
kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai instrinsik.
Ø Keindahan Yang Seluas-Luasnya
Keindahan
itu tidak bisa disamakan dengan materi tetapi keindahan itu adah kepuasan yang
muncul dari dalam hati dan sesuatu yang kita bayangkan karena kita ingin
mencapainya, butuh waktu untuk menimbulkan keindahan dalam diri, disaat ke
indahan itu muncul maka tercipatalah kedamaina dalam hati kita yang merasakan
keindahan.
Dalam
pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja
Disamping itu terdapat pula perbedaan menurnt luasnya pengertian, yakni:
a)
keindahan dalam arti yang luas
b)
keindahan dalam arti estetis murni
c)
keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan
penglihatan
d)
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari
bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan.
Keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
o
Keindahan alam
o
Keindahan seni
o
Keindahan moral
o
Keindahan intelektual
Keindahan
ini lah yang mencakup semua nilai keindahan yang pada dasarnya mempunyai nilai
tersendiri , dengan cara pandang yang berbeda pada setiap manusia.
Keindahan
tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk,
nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu
kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda
itu dengan si pengamat.
Manusia
menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman
keindahan biasanya bersipat terlihat (visual) atau terdengar (auditory)
walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut keindahan tersebut pada
dasarnya adalah alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan.
Ø Nilai Estetik
Dalam
rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa pengertian
keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral,
nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan
segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
Nilai adalah suatu realitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari
kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu
sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapat pada sesuatu benda sampai
terbukti ketidakbenarannya.Dalam ”Dictionary of Sociology and Related Science”
diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut :
‘”The
believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of any
object which causes it be of interest to an individual or a group” (Kemampuan
yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia.
Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok).
Tentang
nilai ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif. Atau ada
yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi
penggolongan yang penting adalah nilai instrinsik dan nilai ekstrinsik.
Nilai
ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk
sesuatu hal lainnya ( instrumental/contributory) yakni nilai yang
bersifat sebagai alat atau membantu.
Nilai
instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atu sebagai sesuatu
tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri. Sebagai contoh
: Puisi : Bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi baris, sajak,
irama, itu disebut nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin disampaikan
kepada pembaca melalui (alat benda ) puisi itu disebut nilai instrinsik. Tarian
damarwulan Minak Djinggo merupakan nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin
disampaikan oleh tarian itu ialah kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai
instrinsik.
Apa sebab manusia menciptakan keindahan ?
1. Tata nilai yang telah using.
2. Kemerosotan zaman.
3. Penderitaan Manusia.
4. Keagungan Tuhan.
Ø Perbedaan Nilai Instrinsik dan Ekstrinsik
Nilai
Ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat
atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/ Contributory value), yakni
nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai
Intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai
suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Contoh :
1) Puisi, bentuk
puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai
ekstrinsik. Sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat
benda) puisi itu disebut Nilai Intrinsik.
2) Tar
i, tarian Kecak dari Bali suatu tarian yang halus segala macam jenis
pakaian dan gerak- geriknya. Dan merupakan nilai ekstrinsik.
Perbedaan hubungan
nilai ekstrinsik dengan nilai intrinsik.
NILAI EKSTRINSIK
|
NILAI INTRINSIK
|
Kualiti yang
diterima atau ditolak sebagai alat mencapai sesuatu matlamat.
|
Kualiti yang
diterima atau ditolak semata-mata kerana ia baik atau buruk tanpa mengambil
kira kesannya.
|
Bergantung pada
nilai lain untuk mencapai sesuatu matlamat.
|
Tidak bergantung
pada nilai lain Nilai peringkat kedua, misalnya berani, rajin dan hormat menghormati.
|
Nilai peringkat
kedua, misalnya berani, rajin dan hormat menghormati
|
Nilai peringkat
pertama, misalnya baik hati, kasih sayang, keadilan
|
Ø Kontemplasi dan Ekstansi
Kontemplasi : dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu
yang indah.
Ekstansi : dasar dalam diri manusia untuk menyatakan dan
menikmatisesuatu yang indah.
Keindahan dapat di nikmati melalui selera seni atu selera
biasa.Keindahan melalui selera seni di dasri oleh factor
kontemplsi(contemplation) dan factor ekstasi(ecstasy).Dalam kamus
inggris-indonesia oleh JHON M.ECHOLS dan HASSAN SHADILY (1995).Kontemplasi
menurut arti kata adalah perenungan , pemikiran, dan penatapan tentang
sesuatu.Dengan kata lain kontemplasi adalah dasar dalam diri
manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.
5.2
RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung, artinya : diam-diam
memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah
hasil dari merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori,
diantaranya :
·
Teori Pengungkapan
Dalil dari teori ini adalah ” Arts are in
expression of human feeling ” ( seni adalah merupakan ungkapan dari perasaan
manusia ).
Teori ekspresi yang paling terkenal adalah
filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah
diterjemahkan dalam bahasa Inggris ” Aesthetic as Science of Expression and
General Lingusitic “.
Beliau menyatakan bahwa ” art is expression
of impressions ” (seni adalah ungkapan dari kesan-kesan). Expression sama
dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh
melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran
angan-angan (images).
Menurut Leo Tolstoi kegiatan seni
adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah
mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai
gerak, garis, warna, suara, dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata
memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.
·
Teori Metafisik
Teori yang bersifat metafisis merupakan
salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya
tulisannya sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori
seni. Sesuai dengan metafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada
taraf yang tertinggi sebagai realita ilahi. Pada tahap yang lebih rendah
terdapat realita duniawi yang merupakan cerminan semu yang mirip realita ilahi
itu.
Contoh : Plato mengemukakan ide
ke-ranjangan yang abadi, asli indah dan sempurna ciptaan Tuhan. Dan kemudian tukang
kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan itu.
Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya ke dalam
lukisan.
Dalam zaman modern suatu teori seni lainnya
yang bercorak metafisis dikemukakan oleh filsuf Arthur
Schopenhauer (1788-1860). Menurut beliau seni adalah suatu bentuk dari
pemahaman terhadap realita. Dan realita yang sejati adalah suatu keinginan
(will) yang sementara.
Dengan melalui perenungan semacam ini
lahirlah karya seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan
perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda sekelilingnya dan
sampai pada maknanya yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.
·
Teori Psikologis
Suatu teori lain tentang sumber seni ialah
teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805)
dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurut Schiller, asal mula
seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam
diri seseorang. Seni semacam permainan yang menyeimbangkan segenap kemampuan
mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus
dikeluarkan. Bagi Spencer, permainan itu berperan untuk mencegah
kemampuan-kemampuan mental manusia menganggur dan kemudian menciut karena
disia-siakan.
Teori lain yang dapat dimasukkan ke dalam
teori psikologis adalah teori penandaan (signification theory) yang memandang
seni sebagai suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia.
5.3 KESERASIAN
Apa itu keserasian?
Keserasian adalah perbandingan antar kedua belah sesuatu menjadi sesuatu yang
cocok. Anda menaruh vas bunga di atas meja ruang tamu, maka kedua hal tersebut
adalah cocok. Anda menaruh palu dan dan kunci di tempat kotak peralatan,
menaruh keyboard di depan monitor komputer, meletakkan selimut di atas kasur,
itu merupakan bagian dari ke serasian, karena menempatkan sesuatu sesuai dengan
tempatnya. Lain halnya jika anda mencoba untuk menaruh palu di depan komputer,
meletakkan vas di atas selimut, dan meletakkan selimut di dalam kotak
peralatan. Itu merupakan hal yang tidak serasi.
Serasi itu bisa
dikatakan bukan hanya sesuatu yang cocok dan wajar, namun sesuatu yang memiliki
nilai lebih dari wajar.
Keserasian Berasal
dari kata "serasi" artinya cocok atau sesuai, memilki faktor
perpaduan dan keseimbangan.
Dalam hubungannya
dengan keindahan, keserasian memiliki makna perpaduan antara berbagai unsur
yang menjadi satu sehingga menimbulkan satu bentuk keindahan. Sehingga
keserasian memiliki hubungan yang erat kaintannya dengan keindahan, tanpa
adanya keserasian, keindahan tidak akan terwujud dalam sebuah karya atau benda
yang diciptakan manusia dalam tujuan estetika.
Keserasian sangat
berhubungan dengan keindahan, sesuatu yang serasi akan tampak indah. Dalam
keselarasan seseorang memiliki perasaan seimbang, dan mempunyai cita rasa akan
sesuatu yang berakhir dan merasa hidup sesaat ditengah-tengah kesempurnaan yang
menyenangkan hati .
Keserasian adalah
kecocokan yang mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan
kesimbangan, yang terdiri dari:
Teori Objectif dan
Teori Subjectif
Teori Objectif
berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptak nilai estetika adalah
sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas
dari orang yang mengamatinya.Pendukung teori objectif adalah Plato, Hegel
Teori Subjectif
menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak
ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda.
Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry
Teori Perimbangan
Dalam arti yang
terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka,
keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa
keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari
daya hidup, penggembaraan, pelimpahan dan pengungkapan perasaan
Asas Keserasian
Asas Keserasian mengandung pengertian harmoni dalam interaksi antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang berwawasan lingkungan untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan bermanfaat tinggi.
6.1
PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa
sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau
merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau
batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan
bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu
juga menentukan berat-tidalmya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang
dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi
orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi
seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenilcmatan dan
kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan
"risiko" hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada
umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang
bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada
umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja
mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya?
. Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak
sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang
terjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religius Tuhan telah
memberikannya
banyak kelebihan dibandingkan dengan mahlulc ciptaannya yang lain,
tetapi mampukah manusia mengendalikan diri untuk melupakannya ? Bagi manusia
yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya
untuk bertobat kepadaNya clan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan
atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan memang jauh lebih
besar dan dirinya, akan membuat manusia merasakan dirinya kecil dan menerima
takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh suatu kedamaian dalam
hatinya, sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya,
untuk akhimya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang
lebih berat dari yang dialaminya.
Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat
yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi
peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umunya manusia kurang
mempethatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.
Hal itu misalnya dalam surat Al.Insyiqoq:6 (q) dinyatakan "manusia
ialah mahluk yang hidupnya penuh perjuangan. Ayat tersebut harus diartikan,
bahwa manusia hams bekerja keras untuk dapat melangsungkan hidupnya. Untuk
kelangsungan hidup ini manusia harus menghadapi alam (menaklukan alam),
menghadapi masyarakat sekelilingnya, dan tidak bole h lupa untuk taqwa terhadap
Tuhan. Apabila manusia melalaikan salah satu darinya, atau kurang
sungguh-sungguh menghadapinya, maka akibatnya manusia akan menderita. Bila
manusia itu sudah berkeluarga, maka penderitaan juga dialami oleh keluarganya.
Penderitaan semacam itu karena kesalahaunya sendiri.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam
kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia
menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? Penderitaan fisik yang dialami manusia
tentulah diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan
penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalarn
menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya. Para ahli lebih banyak
membantu saja. Sekali lagi semuanya itu merupakan "resiko" karena
seseorang mau'hidup. Sehingga enak atau tidak enak, bahagia atau sengsara
merupakan dua sisi atau masalah yang wajib diatasi.
6.2
PENDERITAAN
Arti siksaan, siksaan berupa jasmani&rohani bersifat psikis,
kebimbangan, kesepian, ketakutan. Berbicara tentang siksaan, maka terbayang
pada ingatan kita tentang neraka dan dosa dan akhirnya firman Tuhan dalam kitab
suci Al – Quran. Seperti kita maklumi di dalam kitab suci Al – Quran terdapat
banyak sekali surat dan ayat yang membicarakannya tentang siksaan ini.
Dalam Al – Quran surat – surat lain banyak berisi jenis ancaman dan
siksaan bagi orang – orang musyrik, syirik, makan riba, dengki, memfitnah,
mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya. Namun siksaan yang dialami
manusia setelah didunia fana ini tidak akan dibicarakan oleh penulis dalam
modul ini, karena itu tugas para ahli agama.
Berbicara tentang siksaan terbayang dibenak kita sesuatu yang sangat
mengerikan bahkan mungkin mendirikan bulu kuduk kita, siksaan itu berupa
penyakit, siksaan hati, siksaan badan oleh orang lain dan sebagainya. Siksaan
manusia ini ternyata juga menimbulkan kreativitas bagi yang pernah mengalami
siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang menyaksikan baik langsung
ataupun tidak langsung.
Siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga
dunia ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya. Bagi mereka yang mulai
merasakan tidak mampu lebih lama menderita, biasanya terlontar kata-katanya
lebih baik mati daripada hidup, dengan pengertian bahwa dengan kematiannya maka
berakhirlah penderitaan yang dialaminya. Itulah sebabnya mereka yang terlalu
menderita dan merasa putus asa, lalu mengambil jalan "pintas" dengan
bunuh diri.
Siksaan yang sifatnya Psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan
ketakutan.
1. Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu
saat tiak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih. Misalnya pada suatu
saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi / tidak, siapakah dari kawannya
yang akan dijadikan pacar pertamanya? Akibat dari kebimbangan seseorang berada
pada keadaan yang tidak menentu sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat
itu.
2.Kesepian dialami alah seseorang merupakan rasa sepi dalam
dirinya sendiri/ jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini
tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami petapa /
biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi.
3. Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan
seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar – besarkan tidak
pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu /
lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dll. Tetapi pada
sementara orang ketakutan itu semakin hebatnya sehingga sangat menganggu.
Secara umum, phobia adalah rasa ketakutan kuat (berlebihan) terhadap
suatu benda, situasi, atau kejadian, yang ditandai dengan keinginan untuk
ngejauhin sesuatu yang ditakuti itu.Bedanya sama rasa takut biasa adalah, hal
yang ditakuti sebenarnya nggak menyeramkan untuk sebagain besar orang.
Phobia terjadi karena adanya faktor biologis di dalam tubuh, seperti
meningkatnya aliran darah dan metabolisme di otak. Bisa juga karena ada sesuatu
yang nggak normal di struktur otak. Tapi kebanyakan psikolog setuju, phobia
lebih sering disebabkan oleh kejadian traumatis.
Kalo sudah parah, penderitanya bisa terserang panik saat ngeliat hal
yang dia takutin. Sesak nafas, deg-degan, keringat dingin, gemetaran, bahkan
sampai tidak bisa menggerakkan badannya.
Sama seperti jenisnya, ternyata penyebab phobia juga macam-macam.
Analisa yang pertama karena adanya faktor biologis di dalam tubuh, seperti
meningkatnya aliran darah dan metabolisme di otak. Bisa juga karena ada sesuatu
yang nggak normal di struktur otak. Tapi kebanyakan psikolog setuju, phobia
lebih sering disebabkan oleh kejadian traumatis seperti yang dialami Rachel
Green Kabarnya ,beberapa hari setelah bom bali meledak para korbannya yang
selamat, jadi phobia sama api dan suara keras. Kejadian traumatis, seperti
inilah yang jadi penyebab phobia paling umum. Masih ada penyebab lainnya yang
dianalisa oleh psikolog, yaitu phobia juga bisa terjadi karena budaya. Seperti
di Jepang, Cina dan Korea, masyarakatnya takut banget sama angka 4
(tetraphobia) sedangkan di Italia takut sama angka 17 yang dianggapnya angka
sial! Memang nggak rasional, tapi bener-bener terjadi .
Jenis phobia pun macam-macam, ada yang takut ketinggian, takut gelap, takut naik lift, takut naik pesawat terbang, dll.
Contoh Penderita Phobia :
Johnny Depp dan P. Diddy juga ternyata menderita coulrophobia alias
takut sama badut.
Mantan suami Angelina Jolie, Billy Bob Thornton takut sama mebel antik.
Dunia medis menganggap phobia sebagai gangguan psikologis. Dan
penelitian memang membuktikan bahwa phobia termasuk salah satu bentuk gangguan
kejiwaan yang paling sering ditemui di masyarakat dan merupakan gangguan
psikologis terbesar ketiga setelah depresi dan kecanduan alkohol.
Jenis-jenis phobia antara lain :
Takut Air = Hydrophobia
Takut Anjing =
Cynophobia
Takut Badut =
Coulrophobia .
Phobia ini terbagi menjadi 3 kategori, yaitu:
1. Phobia khusus yaitu ketakutan terhadap obyek atau aktivitas tertentu.
Miisalnya acrophobia: takut ketinggian, ailurophobia: takut kucing, arachnophobia: takut laba-laba, cynophobia: takut anjing, nyctophobia: takut gelap, dll.
2. Phobia sosial yaitu ketakutan terhadap penilaian orang lain.
3. Agoraphobia yaitu rasa takut berada di tempat terbuka atau pusat keramaian.
Banyak hal yang membuat seseorang mengidap phobia. Paling sering karena traumatis, terutama yang terjadi dimasa kecil. Phobia terjadi karena pikiran bawah sadar kita salah memberi arti terhadap peristiwa traumatis yang menyebabkan phobia.
Bila seseorang yang menderita phobia melihat atau bertemu atau berada pada situasi yang membuatnya takut (phobia), gejalanya adalah sebagai berikut:
* Jantung berdebar kencang
* Kesulitan mengatur napas
* Dada terasa sakit
* Wajah memerah dan berkeringat
* Merasa sakit
* Gemetar
* Pusing
* Mulut terasa kering
* Merasa perlu pergi ke toilet
* Merasa lemas dan akhirnya pingsan
Kita mungkin jengkel melihat teman, saudara atau pasangan kita yang phobia. Suasana menjadi kacau, karena sesuatu yang kita pandang biasa malah membuatnya berteriak histeris, lari, atau bahkan pingsan.
6.3
KEKALUTAN MENTAL
Pengertian
kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami
kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat
mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan
mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan
mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan
mental menjadi tak waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami
kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moril dari
orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau bahkan
teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar
orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.
Tahapan-tahapan
gangguan jiwa adalah :
1. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala
kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu
mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah, pada orang yang tidak
menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan
problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya.
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown)
dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai
berikut :
1. Kepribadian yang
lemah
2. Terjadinya
konflik sosial budaya
3. Cara pematangan
batin,
Bentuk frustrasi
antara lain :
1. Agresi
2. Regresi
3. fiksasi
4. Proyeksi
5. Identifikasi
6. Narsisme
7. Autisme
Penderita kekalutan
mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. Kota-kota besar
2. Anak-anak muda
usia
3. Wanita
4. Orang yang tidak
berguna
5. Orang yang
terlalu mengejar materi
6.4
PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti akan
mengalami penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan. Penderitaan adalah
bagiuan kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena tergantung kepada
manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal munkgin apa
tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusdaha
mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini
bisa mebuat manusia kkreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang
lain yang melihat atau berada di sekitarnya.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya
sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan
hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan. Manusia juga
harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut. Katena penderitaan
sebagaimana halnya hanya sebagai ujian dari yang Maha Kuasa.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya untuk
meneruskan kelangsungan hidup. Caranya manusia terssebut harus berjuang
menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan
waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya kita bisa terhindar dari segala
bahaya dan malapetaka. Manusia hanya berencana tetapi Tuhan juga yang
menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segala penderitaan
tersebut. Penderitaan yang terjadi selasin dialami sendiri ole orang yang
bersangkutan, tetpi juga bisa dialamai oleh orang lain. Penderitaan juga bisa
terjadi akibat kelalaian orang lain atau penderitaan orang lain.
6.5 PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN
Bagi media masa dan seniman penderitaan
dibuat melalui karya sastra yang dapat dikomunikasikan kepada masyarakat
sehingga ikut merasakan penderiaan tersebut. Dalam dunia modern sekarang ini
kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh
kemajuan teknologi dan sebagainya.
Penderitaan yang terjadi di seluruh dunia merupakan salahs atu obyek sasaran
media massa untuk membuat berita,kemudian akan sampai ke seluruh penjuru
masyarakat termasukpara seniman yang kemudian akan mengapresiasikan
rasasimpatinya melalui karya seni
Mensejahterakan manusia dan sebagian
lainnya membuat manusia. Penciptaan bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata,
peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya
penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bom atom di Hirosyima dan
Nagasaki, kebocoran reaktor nuklir di Unisovyet, kebocoran gas beracun di
India. Penggunaan peluru kendali dalam perang Irak.
Beberapa sebab lain yang menimbulkan
penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang dan
lain-lain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua di perairan
Masalembo, jatuhnya pesawat hercules yang mengangkut para perwira muda di
Condet, meletusnya gunung Galunggung, perang Irak dan Iran.
Media masa merupakan alat yang paling tepat
untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat
kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk
menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati.
Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui
karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan
sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak yang
bernama Arie Hanggara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan
dengan judul Arie Hanggara.
6.6
PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Penderitaan terjadi oleh beberapa faktor diantaranya penderitaan
merupakan akibat dari kelalaian kita misalkan pada saat memasak kita lupa
mematikan kompor yang membuat terjadinya kebakaran, hal ini bisa terjadi di
lingkungan kita yang kurang memperhatikan rasa disiplin dalam rumah. Meskipun
hal ini kelihatnnya mudah tapi banyak sekali dari kita yang kurang
memperhatikan. Selain memberikan penderitaan kepada diri sendiri atas musibah
tersebut orang lain juga ikut menderita apabila rumahnya ikut hangus terbakar
dan ini memberikan rasa penyesalan yang mendalam bagi si pelaku dan dapat
menimbulkan phobia yang mendalam terhadap api.
Selanjutnya penderitaan yang terjadi akibat pengaruh alam misalnya letusan gunung merapi yang ada di Yogyakarta. Yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa dalam peristiwa tersebut selain itu mereka semua kehilangan tempat tinggal dan pekerjaan mereka. Disini kita sebagai manusia yang bertakwa harus selalu sadar bahwa Tuhan tidak akan menguji hambanya di luar batas kemampuannnya oleh karena itu kita harus merasa bersyukur atas apa yang menimpa kita sekalipun itu adalah sebuah bencana, mungkin dibalik ini semua ada hikmah yang kita dapat peroleh.
Kemudian penderitaan yang disebabkan oleh orang lain. Sebab ketiga ini merupakan jenis penderitaan yang paling sulit. Seorang penguasa tiran, tetangga yang mengganggu, anak yang membangkang, musuh yang tak berbelas kasih, bawahan yang kurang disiplin, atasan pembual, pelanggan yang curang, mitra kerja yang menelikung, pasangan yang menyiksa, hakim yang tidak fair merupakan contoh-contoh yang dapat diberikan dalam masalah ini. Seseorang harus menderita seluruh masalah ini, suka atau tidak suka, terkadang tanpa kesalahan yang dilakukan olehnya.
Selanjutnya penderitaan yang terjadi akibat pengaruh alam misalnya letusan gunung merapi yang ada di Yogyakarta. Yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa dalam peristiwa tersebut selain itu mereka semua kehilangan tempat tinggal dan pekerjaan mereka. Disini kita sebagai manusia yang bertakwa harus selalu sadar bahwa Tuhan tidak akan menguji hambanya di luar batas kemampuannnya oleh karena itu kita harus merasa bersyukur atas apa yang menimpa kita sekalipun itu adalah sebuah bencana, mungkin dibalik ini semua ada hikmah yang kita dapat peroleh.
Kemudian penderitaan yang disebabkan oleh orang lain. Sebab ketiga ini merupakan jenis penderitaan yang paling sulit. Seorang penguasa tiran, tetangga yang mengganggu, anak yang membangkang, musuh yang tak berbelas kasih, bawahan yang kurang disiplin, atasan pembual, pelanggan yang curang, mitra kerja yang menelikung, pasangan yang menyiksa, hakim yang tidak fair merupakan contoh-contoh yang dapat diberikan dalam masalah ini. Seseorang harus menderita seluruh masalah ini, suka atau tidak suka, terkadang tanpa kesalahan yang dilakukan olehnya.
6.7
PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang
mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap
dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap
positif ataupun sikap negatif.
Sikap negatif
misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh
diri, Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa "Sesal dahulu pendapatan,
sesal kemudian tak berguna" ,"nasib sudah menjadi bubur".
Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap yang tidak baik,missal
menutup diri dari lingkungan,murung.
Sikap positif
yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian
penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan
penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya
kreatif, tidak mudah menyerah.
Apabila sikap
negatif dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca,
penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilainnya.
Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai
kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah
tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai, keadaan
yang berupa hambatan harus disingkirkan
7.1 PENGERTIAN KEADILAN
Keadilan adalah dimana kita membagi sesuatu sesuai
kebutuhan, tempat dan fungsinya, tak selalu harus harus sama rata, akan tetapi
melihat kebutuhan masing masing yang ingin di bagi.
Keadilan di mata islam:
Adil berasal
dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus.
Secara terminologis adil bermakna suatu sikap yang bebas dari diskriminasi,
ketidakjujuran. Dengan demikian orang yang adil adalah orang yang sesuai dengan
standar hukum baik hukum agama, hukum positif (hukum negara), maupun hukum
sosial (hukum adat) yang berlaku. Dalam Al Quran, kata ‘adl disebut juga dengan
qisth (QS Al Hujurat 49:9).
Dengan demikian, orang yang adil selalu bersikap imparsial,
suatu sikap yang tidak memihak kecuali kepada kebenaran. Bukan berpihak karena
pertemanan, persamaan suku, bangsa maupun agama. Keberpihakan karena
faktor-faktor terakhir—bukan berdasarkan pada kebenaran– dalam Al Quran disebut
sebagai keberpihakan yang mengikuti hawa nafsu dan itu dilarang keras (QS An
Nisa’ 4:135). Dengan sangat jelas Allah menegaskan bahwa kebencian terhadap
suatu golongan, atau individu, janganlah menjadi pendorong untuk bertindak
tidak adil (QS Al Maidah 5:8).
Mengapa Islam menganggap sikap adil itu penting? Salah satu
tujuan utama Islam adalah membentuk masyarakat yang menyelamatkan; yang
membawah rahmat pada seluruh alam –rahmatan lil alamin (QS Al Anbiya’ 21:107).
Ayat ini memiliki sejumlah konsekuensi bagi seorang muslim:
Pertama, seorang muslim harus bersikap adil dan jujur pada
diri sendiri, kerabat dekat , kaya dan miskin. Hal ini terutama terkait dengan
masalah hukum (QS An Nisa’ 4:135).
Penilaian, kesaksian dan keputusan hukum hendaknya berdasar
pada kebenaran walaupun kepada diri sendiri, saat di mana berperilaku adil
terasa berat dan sulit.
Kedua, keadilan adalah milik seluruh umat manusia tanpa
memandang suku, agama, status jabatan ataupun strata sosial. Oleh karena itu,
seorang muslim wajib menegakkan keadilan hukum dalam posisi apapun dia berada;
baik sebagai hakim, jaksa, polisi maupun saksi.
Ketiga, di bidang yang selain persoalan hukum, keadilan
bermakna bahwa seorang muslim harus dapat membuat penilaian obyektif dan kritis
kepada siapapun. Mengakui adanya kebenaran, kebaikan dan hal-hal positif yang
dimiliki kalangan lain yang berbeda agama, suku dan bangsa dan dengan lapang
dada membuka diri untuk belajar (QS Yusuf 16:109) serta dengan bijaksana
memandang kelemahan dan sisi-sisi negatif mereka. Pada saat yang sama, seorang
muslim dengan tanpa ragu mengkritisi tradisi atau perilaku negatif yang
dilakukan umat Islam.
Dengan demikian, dapatlah disimpulkan bahwa seorang individu
muslim yang berperilaku adil akan memiliki citra dan reputasi yang baik serta
integritas yang tinggi di hadapan manusia dan Tuhan-nya. Karena, sifat dan
perilaku adil merupakan salah satu perintah Allah (Qs Asy Syuro 42:15) dan
secara explisit mendapat pujian (QS Al A’raf 7:159).
Perilaku adil, sebagaimana disinggung di muka, merupakan
salah satu tiket untuk mendapat kepercayaan orang; untuk mendapatkan reputasi
yang baik. Karena dengan reputasi yang baik itulah kita akan memiliki otoritas
untuk berbagi dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran dengan orang
lain (QS Ali Imran 3:104). Tanpa itu, kebaikan apapun yang kita bagi dan
sampaikan hanya akan masuk ke telinga kiri dan keluar melalui telinga kanan.
Karena, perilaku adil itu identik dengan konsistensi antara perilaku dan
perkataan (QS As Saff 61:3)
7.2 KEADILAN SOSIAL
keadilan adalah apa
pun yang ditentukan oleh si terkuat. Dalam Republik, Plato meresmikan alasan bahwa
sebuah negara ideal akan bersandar pada empat sifat baik: kebijakan, keberanian,
pantangan (atau keprihatinan), dan keadilan.
·
Hubungan keadilan sosial dengan
pancasila
Keadilan social bagi seluruh rakyat indonesia, terdapat
dalam pancasila pada sila ke-5. Pancasila adalah hukum dari segala sumber hukum
maka keadilan social di indonesia harus di tegakan agar Negara kita makin
sejahtera.
Apabila terjadi diskriminasi social akan memicu perpecahan
di Negara ini. Maka dari itu keadilan social harus di tegakan bagi seluruh
rakyat indonesia tanpa terkecuali.
·
5 wujud keadilan social dalam
perbuatan dan sikap
1. Sikap hakim pengadilan ketika member hukuman harus sesuai dengan pasal
tidak memandang siapa yang bersalah apakah dia memiliki uang atau hanya rakyat
biasa
2. Keadilan dalam bidang pendidikan, bila masuk ke perguruan tinggi atau
sekolah harus murni karna prestasi atau hasil tes. Janga sampai yang pintar dan
seharusnya lulus harus tersingkir karna tidak memiliki uang, atau ada yang
membeli bangku.
3. Sesame narapidana di perlakuka sama jangan karena narapidana yang
berduit, iya bisa mendapatkan fasilitas yang amat sangat jauh berbeda dari
narapidana biasa, sesame narapidana juga tidak boleh keluyuran eluar negri
hanya karna punya uang.
4. Bila ada sesuatu merk berbahaya seharusnya di beri tahu ke masyarakat.
jangan karna ada uang merk tersebut di lindungi.
5. Keadilan hukum harus di tegakan merata tidak pilih kasih hanya karna
mempunyai jabatan.
·
jalur pemerataan yag merupakan asas
keadilan social
Asas yang menuju dan terciptanya keadilan sosial itu akan dituangkan ke
dalam berbagai langkah dan kegiatan, antara lain melalui 8 jalur pemerataan,
yaitu :
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak, khususnya pangan, sandang dan perumahan.
2. Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3. Pemerataan pembagian pendapatan
4. Pemerataan kesempatan kerja.
5. Pemerataan kesempatan berusaha.
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan,
7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh tanah air.
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak, khususnya pangan, sandang dan perumahan.
2. Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3. Pemerataan pembagian pendapatan
4. Pemerataan kesempatan kerja.
5. Pemerataan kesempatan berusaha.
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan,
7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh tanah air.
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
7.3 BERBAGAI
MACAM KEADILAN
Ada Berbagai macam keadilan yang
didefinisikan berlainan antara lain :
A. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
A. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan clan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat clan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakt bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik
menurut kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya.
Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian. Misalnya, seorang pengurus kesehatan mencampuri urusan pendidikan, atau seorang petugas pertanian mencampuri urusan petugas kehutanan. Bila itu dilakukan maka akan terjadi kekacauan.
B. Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Budi bekerja selama 30 hari sedangkan Doni bekerja 15 hari. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Budi menerima Rp.100.000,- maka Doni harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil dan melenceng dari asas keadilan.
C. Keadilan Komutatif
Keadilan ini
bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi
Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban
dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan
ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam
masyarakat.
Ada beberapa pendapat yg lain dari para ahli filsafat . seperti di bawah ini :
- Menurut Socrates , keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
- Menurut Kong Hu Cu Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Dari beberapa pendapat terbentuklah pendapat yg umum, yg di katakan ” Keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.”.
Ada beberapa pendapat yg lain dari para ahli filsafat . seperti di bawah ini :
- Menurut Socrates , keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
- Menurut Kong Hu Cu Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Dari beberapa pendapat terbentuklah pendapat yg umum, yg di katakan ” Keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.”.
7.4 KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur
artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang
dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu
adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih
hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu
dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus
sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau
kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung
dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Jujur jika diartikan secara baku adalah "mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran". Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya.
Hakikat kejujuran itu sendiri yaitu dilakukannya dari hati nuraninya bahwa pentingnya suatu kejujuran untuk hidup karena jika tidak jujur merasa dirinya akan melakukan suatu kesalahan yang membuat dirinya tidak nyaman dan kejujuran terdapat pada setiap diri manusia dan hanya orang tersebut dan Tuhan yang tahu akan perbuatan seseorang dapat dikatakan jujur atau tidak.
Jujur jika diartikan secara baku adalah "mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran". Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya.
Hakikat kejujuran itu sendiri yaitu dilakukannya dari hati nuraninya bahwa pentingnya suatu kejujuran untuk hidup karena jika tidak jujur merasa dirinya akan melakukan suatu kesalahan yang membuat dirinya tidak nyaman dan kejujuran terdapat pada setiap diri manusia dan hanya orang tersebut dan Tuhan yang tahu akan perbuatan seseorang dapat dikatakan jujur atau tidak.
7.5 KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur,
dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan
artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu
memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan
tanpa bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah,
tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap
sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat
disekelilingnya hidup menderita. Bermacammacam
sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi,apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.
sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi,apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.
7.6 PERHITUNGAN (HISAB) DAN
PEMBALASAN
Pembalasan ialah
suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa
perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, dan tingkah laku yang seimbang. Pembalasan Frontal dengan melakukan serangan langsung seperti kata-kata kasar bahkan perlawanan fisik Perhitungan di muka hukum dengan menaaati peraturan bersaing dimuka hukum antara yang dilaporkan dan pihak pelapor.
perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, dan tingkah laku yang seimbang. Pembalasan Frontal dengan melakukan serangan langsung seperti kata-kata kasar bahkan perlawanan fisik Perhitungan di muka hukum dengan menaaati peraturan bersaing dimuka hukum antara yang dilaporkan dan pihak pelapor.
7.7 PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama orang
hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan
hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi
orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai
harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau
perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah
laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu,
antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara
menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada
hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala
kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau
tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat
atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus
bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan
dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih
sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal,
jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk
Hakekat Nama Baik
Pada hakikatnya pemulihan nama baik itu adalah kesadaran yang disadari oleh manusia karena dia melakukan kesalahan di dalam hidupnya, bahwa perbuatan yang dia lakukan tersebut tidak sesuai dengan norma – norma atau aturan – aturan yang ada di negeri ini, selain itu perbuatan yang menyebabkan hilangnya nama baik seseorang adalah karena perbuatan yang mereka lakukan itu tidak sesuai dengan aklakul karimah (akhlak yang baik menurut sifat – sifat Rasulullah SAW).
7.8 PEMBALASAN
Pembalasan terjadi karena adanya sesuatu kesalahpahaman atau
tindakan yang seharusnya tidak dilakukan, maka antara satu kubu dengan kubu
yang lain menimbulkan rasa dendam yang sama dengan perlakuan yang sejenis.
Contoh cika mencuri uang adiknya, dan pada akhirnya kecurangan cika terbongkar
oleh adiknya, maka adiknya akan membalas dengan balasan yang setimpal. Penyebab
tejadinya pembalasan adalah karena terjadinya tingkat rasa balas dendam karena
sakit hati yang terlalu tinggi, sehingga selalu teringat dan menyebabkan
seseorang ingin melakukan pembalasan
Contoh Pembalasan
Contoh Pembalasan
Dalam suatu pekerjaan adanya rasa saling
kecemburuan antar karyawan yang dimana hal itu secara tidak langsung mengambil
objek yang di kerjakan, maka dari semua itu akan timbul di dalam dirinya yang
hanya mementingkan objek itu sendiri, artinya suatu pembalasan terjadi karena
adanya seorang yang memulai secara curang/licik, maka pihak yang bersangkutan
akan memulai pembalasannya dari apa yang sudah di ambil.
8.1 PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP DAN
IDEOLOGI
Pandangan Hidup
Pandangan-hidup kita akan menganut prinsip-hidup yang bersesuaian dengannya, dan Kitapun akan menganut pola-pikir yang bersesuaian dengan prinsip-hidup Kita itu. Oleh karenanya berhati-hatilah di dalam mengadopsi sebentuk pandangan-hidup tertetu. Ia akan secara signifikan sangat menentukan jalan-hidup Anda secara keseluruhan. Apapun agama yang kita anut lantaran kelahiran, awalnya, kita mungkin belum punya sebentuk pandangan-hidup tertentu yang pasti. Kita masih menjalani hidup secara coba-coba, dengan meraba-raba. Di dalam menjalaninya selama ini, mungkin kita telah tabrak-sana-tabrak-sini, sampai dengan menemukan sebentuk pandangan-hidup yang rasanya cocok, sesuai dengan kondisi fisiko-mental kita. Apa yang kita perlukan untuk menjalani hidup ini bukanlah yang rasanya cocok atau yang kita senangi, melainkan yang baik dan mendatangkan kebaikan buat kita dan orang lain, bahkan bila mungkin, ia juga bisa mendatangkan kebaikan buat sebanyak-banyaknya orang. Disinilah kita perlu amat berhati-hati.
Setiap manusia
mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu
menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti
pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang
dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau
pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan pengalaman
sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Macam-macam sumber
pandangan hidup
Pandangan hidup
banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan
berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1)
Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan
hidup yang mutlak kebenarannya
2)
Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan
kebudayaan dan norms yang terdapat pada negara tersebut.
3)
Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang
relatif kebenarannya.
Ideologi
Menurut wikipedia Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide”. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkanWeltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit
Ideologi
Menurut wikipedia Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide”. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkanWeltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit
Ideology berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan
dari dua kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang
berarti ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan,
keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas,
ideology adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai
dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.
Ada beberapa istilah ideology menurut beberapa para ahli
yaitu:
·
Destut De Traacy :istilah ideology pertama kali dikemukakan
oleh destut de Tracy tahun 1796 yang berarti suatu program yang diharapkan
dapat membawa suatu perubahan institusional dalam masyarakat Perancis
·
Ramlan Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :
i.
Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang
kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling baik.
ii.
Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti
gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil
oleh penguasa.
8.2 CITA-CITA
impian adalah
sesuatu yang ingin kita raih, kita dapatkan, atau kita capai (ingat impian
berasal dari kata impi, yang memiliki relasi dengan kata mimpi).Sedangkan
cita-cita adalah sesuatu yang ingin kita capai disertai perencanaan dan
tindakan kita untuk mencapainya (perbedaan utama dengan impian, ada tindakan
nyata untuk mencapai hal yang diinginkan)
Pandangan hidup
sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Segala
perbuatan, sikap, dan aturan –yang diwujudkan dalam berbagai bentuk, merupakan
refleksi dari pandangan hidup yang telah dirumuskan. Pandangan hidup sering
disebut filsafat hidup. Filsafat hidup sendiri diarti-konkritkan sebagai
kecintaan atau kebenaran yang bisa dicapai oleh siapapun. Maka dari itu,
pandangan hidup dengan hakikat bisa dicapai oleh siapapun itu, sangat
diperlukan oleh tiap manusia. Pandangan hidup tiap orang bisa berbeda bisa juga
sama. Dari situ terdapat pengklasifikasian tentang asal dari pandangan hidup tersebut,
sebagai berikut:
a)
Pandangan hidup berasal dari agama merupakan pandangan hidup
yang mutlak kebenarannya
b)
Pandangan hidup ideologi merupakan pandangan hidup yang
disesuaikan dengan kebudayaan dan norma negara tersebut.
c)
Pandangan hidup hasil renungan merupakan pandangan hidup
yang relatif kebenarannya
1.
Cita-cita
Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup. tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan
yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari
pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui
usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk
mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
3 Faktor yang menentukan dapat atau tidaknya seseorang
mencapai cita – citanya antara lain :
- Manusia itu sendiri,
- Kondisi yang dihadapi dalam rangka mencapai cita – cita tersebut,
- Seberapa tinggi cita – cita yang ingin dicapai.
2 Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapai tidaknya cita – citanya antara lain :
- Faktor yang menguntungkan, dan
- Faktor yang menghambat.
2. Kebajikan atau Kebaikan
Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. Dia adalah seorang individu yang utuh, terdiri atas jiwa dan raga. Dia memiliki hati yang pada hakikatnya lagi, memihak pada kebenaran dan selalu mengeluarkan pendapat sendiri tentang pribadinya, perasaannya, cita-citanya, dan hal-hal lainnya. Dari yang dirasakan manusia tersebut, manusia cenderung lebih memihak pada kebaikan untuk dirinya sendiri. Inilah yang membuat sebagian manusia ‘terpilah’ menjadi manusia egois, yang seringkali seperti tidak mengenal kebajikan.
Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari 3
segi, yaitu :
a) Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
b) Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat
a) Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
b) Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat
8.3 KEBAJIKAN
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan
yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral,
perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Makna kebajikan
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk
bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik Manusia
adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia
merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling
membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat.
Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan
sebagainya. Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang
baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah
semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan
menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal: Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environ¬ment). Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pemah diperoleh. SUMBER : dwiariyanilylaku.blogspot.com/…/manusia-dan-pandangan-hidup.html H. Jelaskan makna kebajikan Makna kebajikan Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya. SUMBER : dwiariyanilylaku.blogspot.com/…/manusia-dan-pandangan-hidup.html I. Sebutkan faktor-faktor yang menentukan tingkah laku seseorang Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal: Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environ¬ment). Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pemah diperoleh
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal: Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environ¬ment). Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pemah diperoleh. SUMBER : dwiariyanilylaku.blogspot.com/…/manusia-dan-pandangan-hidup.html H. Jelaskan makna kebajikan Makna kebajikan Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya. SUMBER : dwiariyanilylaku.blogspot.com/…/manusia-dan-pandangan-hidup.html I. Sebutkan faktor-faktor yang menentukan tingkah laku seseorang Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal: Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environ¬ment). Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pemah diperoleh
8.4 USAHA/ PERJUANGAN
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita –
cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk melanjutkan hidupnya. Sebagian
hidup manusia adalah usaha/perjuangan, perjuangan untuk hidup dan ini sudah
kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tak dapat hidup sempurna.
Apabila manusia ingin menjadi kaya, ia harus kerja keras. Bila seseorang ingin
menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan mengikuti semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan denga otak/ilmu atau
jasmani/tenaga, dan bisa juga keduanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras
dengan otak/ilmunya daripada jasmani/tenaganya. Sebaliknya buruh bekerja keras
dengan jasmani/tenaganya daripada otaknya. Kerja keras pada dasarnya menghargai
dan menigkatkan harkat dan martabat manusia. Pemalas membuat manusia itu
miskin, melarat dan tidak mempunyai harkat dan martabat. Karena itu tidak boleh
bermalas – malasan, bersantai – santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat
ada waktunya dan manusia yang mengaturnya.
Dalam agamapun diperintahkan untuk kerja keras, sebagaimana
hadist yang diucapkan Nabi Besar Muhammad S.A.W yang ditunjuk kepada para
pengikutnya “Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan
beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan mati besok”. Untuk kerja keras manusia dibatasi oleh
kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran
antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan
keahlian / ketrampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil
sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan
dengan orang yang tidak mempunyai ketrampilan / keahlian. Karena itu mencari
ilmu dan keahlian / ketrampilan itu suatu keharusan, Sebagaimana dinyatakan
dalam ungkapan sastra “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat” dalam
pendidikan dikatakan sebagai “Long life education”.
Karena manusia itu mempunyai rasa kebersamaan dan belas kasihan (cinta kasih) antara sesama manusia, maka ketidak mampuan akan kemampuan terbatas yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran itu dapat diatasi bersama-sama secara tolong menolong, bergotong royong. Apabila sistem ini diangkat ketingkat organisasi negara, maka negara akan mengatur usaha / perjuangan warga negaranya sedemian rupa, sehingga perbedaan tingkat kemakmuran antara sesama warga negara dapat dihilangkan atau tidak terlalu mencolok. Keadaan ini dapat dikaji melalui pandangan hidu /idiologi yang dianut oleh suatu negara.
8.5 KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN
Keyakinan adalah kepercayaan yang tidak berbelah
bagi. Sementara kepercayaan adalah dasar subyektif untuk perilaku individu.
Keyakinan Keyakinan / kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup
berasal dari akal atau kekusaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3
aliran filsafat. Yaitu:
a. Aliran
Naturalisme
Hidup manusia dihubungkan dengan kekuatan gaib
yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari
Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan, natur itulah yang tertinggi. Tuhan
menciptakan alam semesta lengakap dengan hukum – hukumnya, secara mutlak
dikuasai Tuhan. Manusia sebagai mahkluk tidak mampu mengusai alam ini, karena
manusia itu lemah. Manusia hanya dapat berusaha / berencana tetepai Tuhan yang
menentukan. Pandangan hidup yang dilandasi keyakinan bahwa Tuhanlah kekuasaan
tertinggi, yang menentukan segala – galanya disebut pandangan hidup religius
(keagamaan), sedangkan pandangan hidup yang dilandasi oleh kekuatan natur
sifatnya atheisme disebut pandangan hidup kominis.
b. Aliran
Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika / akal. Manusia
mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar menurut akal
itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia
yakin bahwa dengan kekuatan pikir (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan
sukses. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan
manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh
keyakinan kebenaran yang diterima akal. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya
dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan teknolgi). Pandangan ini disebut
liberalisme.
c. Aliran
Gabungan
Apabila
aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul dua kemungkinan
pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir,
sedangkan hatii nurani dinomor duakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya
tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika
berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan
hidup ini disebut sosialisme.
8.6 LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN
HIDUP YANG BAIK
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
(1) Mengenal
(2) Mengerti
(3) Menghayati
(4) Meyakini
(5) Mengabdi
Contoh berpandangan hidup yang baik
Sesama manusia kita harus memiliki pandangan yang baik terhadap manusia yang lain, misalkan ada orang yang berbuat baik kepada kita dan kita tidak boleh berburuk sangka dahulu terhadap dia melainkan kita harus berpandangan baik bahwa dia ikhlas dan tulus membantu kita karna rasa ingin saling tolong menolong .
DAFTAR PUSTAKA
http://arikaka.com/bab-iii-manusia-dan-cinta-kasih/
Dr. Munandar Soelaeman. Ilmu
Budaya Dasar. Refika Aditama. Bandung: 2000.
Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar
Oleh : Widyo Nugroho, Achmad Muchji Penerbit Gunadarma
http://gexiiydhiio.wordpress.com/2010/04/23/macam-macam-kasih-cinta/
http://satriowisnu.blog.com/2010/04/18/manusia-dan-cinta-kasih-tugas-ibd/
http://tifany-tifa.blogspot.com/2010/10/pengertian-belas-kasih.html
http://desilaila.multiply.com/journal/item/18/BAB_4_IBD_MANUSIA_DAN_CINTA_KASIH
http://suhesammy.wordpress.com/2011/04/16/pengertian-keindahan/
http://djuriatun.blogspot.com/2011/06/keindahan-sebagai-suatu-kualita-abstrak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar